Senin, 27 Juni 2011

Satu-satu nya Cinta

Pribadiku, satu sosok yang sulit simpulkan satu makna hakiki yang kadang menghampiri. Begitu indahnya kamu yang aku cintai namun itu baru ku lihat saat ini. Entah roman apa yang ada di dalam kau dan dirinya. Aku mencoba acuhkan itu. Mencoba nikmati sendiri rasa yang aku punya untukmu. mencoba rangkai sendiri setiap makna yang ada dan berikan ini untukmu.
Sekali lagi aku tak tahu roman apa yang ada diantara kalian itu. Aku tak tahu kisah apa yang kalian lewati sedemikian harinya. Aku juga ga tau kira-kira sejauh apa kalian. Atau jangan-jangan benar perasaan ku selama ini? Jujur saja, itu selalu mengganggu pikiranku. Apakah rasa nya sebesar rasaku? Mungkin tidak. Aku tau seberapa besar rasa ini. Hingga aku bisa janjikan kamu hal terindah.

Tahukah kamu?
Rasa amarah, kenapa bukan aku di posisi lelaki itu?
Rasa kecewa, harusnya ku cintai kau dari dulu
Rasa menyesal dan rasa ingin dicintai lagi olehmu selalu menggoda dalam hati.


Andai setiap kata sayang dan kata cinta yang terungkap di keseharian kita, di dalam pesan singkat dalam ponsel kita, itu demikian benar adanya. Tapi kapankah aku jadi satu-satu nya cinta? kapankah sayang?
Tapi aku berusaha menampik itu. Dulu bukannya aku yang acuhkan kamu dan berulang kali kecewakan kamu? Mungkin ini satu balasan terhadapku.
Setiap keputusan memang kini berada di tanganmu. Bila hanya aku di hatimu. Ku mohon hilangkan kisahmu bersamanya. Jadikan aku satu-satunya. Namun bila bukan aku? Katakan secepatnya padaku, agar aku tau, bagaimana aku memposisikan diri di hadapanmu. Biar aku tau cara terindah mencintai kamu namun kamu tak aku miliki.
Berikan aku kepastian, hilangkan keraguanku. Hilangkan semua sesuatu yang di dekatku yang membuat ku meragu untuk memiliki mu, atau mungkin lebih tepatnya MEREBUT dirimu dari dia. Aku tak ingin kau bersama ku namun ada hati yang terluka. Lebih baik aku yang mundur, biar aku rasakan sendiri sakitnya. Biar aku anggap sebagai hukuman ku yang memandang sebelah mata cinta mu padaku dulu.

Jelasnya, aku sayang kamu dan lebih dari cinta.

Rabu, 15 Juni 2011

Antara menunggu dan merelakan pergi

Kepada mereka yang belum menemukan cinta,
Cinta ibarat
kupu-kupu, semakin kau kejar maka semakin ia menghindar. Tetapi bila kau biarkan
dia terbang, maka ia akan menghampirimu di saat kau tak menduganya.
Cinta
bisa membuatmu bahagia tetapi sering pula ia menyakiti, tetapi cinta menjadi
begitu istimewa apabila kau berikan benar-benar kepada seseorang yang pantas
menerimanya. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, karena hidup ini
terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah.
Kepada mereka
yang belum pernah jatuh cinta,
Bunga tidak mekar dalam waktu semalam,
kota Roma tidak dibangun dalam sehari
Jika kamu ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu
Jika kamu ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu
Dan jika kamu ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.


Cinta tidak harus berakhir bahagia karena cinta memang tidak harus berakhir.
Cinta sejati mendengar apa yang tidak terucapkan. Sakit, perih dan pedih karena patah hati teruslah bertahan selama kamu menginginkannya dan itu akan mengiris luka sedalam kamu membiarkannya.
Hatimu hancur melihat seseorang yang kamu cintai berbahagia dengan orang lain tetapi akan lebih menyakitkan lagi mengetahui bahwa seseorang yang kamu cintai tidak berbahagia denganmu.

Tuhan mengetahui yang terbaik untuk kita, dan akan memberi kita
kesusahan untuk menguji. Lewat cinta kita merasakan sakit hati, supaya
hikmah-Nya bisa tertanam dalam sanubari. Begitu juga dengan cinta yang tak
bertemu. Ada satu alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, tetapi kita harus
tetap percaya bahwa ketika Tuhan mengambil cinta dari kita, Dia akan memberi
yang lebih baik.

yang jelas, cinta gak perlu dipahami, gak perlu dimengerti. Hanya cukup dirasakan dan yakinkan dirimu akan cinta yang hadir sebelum semua hilang dan akhirnya kamu menyesal.

"Merelakan orang yang kita cintai pergi", sekilas kata-kata itu terdengar begitu bodoh. Sebagian orang mungkin akan bertanya, "Mengapa tak berusaha untuk memperjuangkannya? Mengapa tak sedikit saja berkorban demi kebersamaan yang indah?". Memang benar, segala sesuatu butuh perjuangan dan pengorbanan. Tak satupun didunia ini bisa di dapat dengan cuma-cuma. Namun, yang dimaksud dengan merelakan disini adalah bila kita telah berusaha dan berjuang sekuat tenaga demi keutuhan dan kebersamaan yang kita harapkan. Seperti kata2 yg pernah jadi bagian dialog dalam salah satu film Korea "Bukan melepaskan namanya, tetapi mendorong untuk pergi, jika tidak pernah berusaha menahannya."


Tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa tak kan semudah itu merelakan seorang yang ada dalam hati menjauh atau bahkan merajut kebahagiannya bersama orang lain, karena dia tidak bahagia bersama kita. Ada banyak alasan mengapa kita sulit merelakan. Pasti juga akan terasa sakit karena kita masih mencintainya terlalu dalam. Terlalu sulit menghapus tiap kenangan yang masih terpatri begitu kuat di dinding2 hati. bahkan tak jarang muncul pemikiran bahwa tak kan pernah ada yang sebaik dirinya. Atau sekedar berfikir bahwa dialah satu-satunya yang dapat membuat kita bahagia. Kita pun mulai merangkai sejuta alasan mengapa kita sangat membutuhkannya.

Hal terbaik yang bisa di lakukan adalah berusaha mengubah semua pola pikir itu dan menempatkan sudut pandang yang benar2 berbeda. Tak ada gunanya terus memaksakan menabur cinta yang tak bisa terus tumbuh dan malah semakin layu hatinya. Tak kan pernah ada masa depan jika kita terus berdiri ditempat yang sama sambil menggenggam hal yang seharusnya hanya menjadi bingkai kenangan yang menghias sudut2 kecil ruang hati kita. Semestinya kita berusaha menyadari bahwa Sang Maha Pengasih & Penyayang lah yang mengetahui apa yang baik bagi kita. Jika sesuatu diambil atau dijauhkan dari kita (bahkan setelah kita berdoa dan berusaha keras), maka itu berarti Allah telah menyiapkan suatu yang lebih baik. Ada dua kemungkinan yang bisa kita yakini. Pertama, Allah akan memilihkan orang lain yang lebih baik untuk menggantikannya. Dan yang kedua Allah akan mengembalikan orang itu kelak ketika dia lebih baik untuk kita atau sebaliknya, kita yang jadi lebih baik untuknya.


Semua itu ada dalam kekuasaan Allah. Manusia hanya bisa berusaha. Yang bisa kita lakukan hanyalah terus meminta dan memohon yang terbaik, juga terus meyakini bahwa yang terbaik itulah yang akan jadi takdir kita seumur hidup nantinya. Jadi kita harus benar2 belajar bagainama merelakan sepenuh hati. (saat ini pun aku masih terus belajar)

Andai saja bila aku tak berujung dengan mu, cukuplah kau kenang aku. Kenang aku sebagai seorang lelaki yang pernah memiliki rasa cinta yang terdalam walau tak pernah tersampaikan seutuhnya.