Kepada hati ini yang terbelah dua.
Kepada kalian penghuni hati yang terbelah dua sisi.
Untuk di kiri ku...
Hey, coba diam sebentar!
Atau kau tidak usah berbicara
Andai bisa ku asah pisau ku, pasti telah ku hujamkan di jantungmu.
Karna kau lah penghuni sisi kiri hatiku yang semakin lama semakin menjadi.
Bisikan hal-hal terburuk dalam cintaku yang harusnya indah.
Biarkan Cupid ku berbicara.
Biarkan dia semaikan lagi rasa-rasa yang aku dambakan dahulu.
Biarkan aku lanjutkan lagi kisah indahku bersama kekasihku yang terputus karna mulut kotor mu itu tiada henti bisikkan kalimat bahwa dia tak pantas untukku atau kami tak bisa lagi bersama.
Setan ku yang terkutuk..
Biarkan aku memilih.
Dan sekiranya aku salah memilih, atau sekiranya apa yang telah kau bisikkan itu benar...
Biarlah aku terlarut dalam kesedihan karna kepergian sebab salahku dalam memilih, bukan karna kesedihan penyesalan terpedaya cinta yang masih semu.
Cupid ku, berteriaklah kuat. Menarilah ! Buat hati ini indah.
Himpun kembali keyakinan yang hancur.
Satukan lagi puing hati yang mencinta sedemikian rupa seperti saat aku utarakan cintaku padanya.
Menarilah Cupid, menarilah.
Hanya kamu yang bisa selamatkan.
Hanya denganmu aku berharap.
Karna masih ada asa kemungkinan. Ini masih bisa diperjuangkan. Dan ini akan kembali indah. Semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar