Aku kagum lalu kemudian sayang.
Aku merindu dan seketika cinta.
Walau kadang mendusta.
Mendusta untuk berpura-pura "tidak" walau sebenarnya "iya"
Munafikan debar ketika berjumpa, menangkap senyummu lalu terpana lembut suaramu.
Kamu indah, tapi aku yang resah
Aku yang cinta susah, tapi kamu tidak berkata seakan berpura-pura.
Sedikit tahukah..
Sakitnya hati ini saat tersedianya diri ini dalam sempitnya waktu hanya untuk menyebut namamu dalam keadaan hati yang merindu?
Sakitnya hati ini saat ku hibur diri, ratapi keluhan betapa kamu tak mengerti. Terlebih jika kita berakhir tak seperti apa yang aku harapkan?
Sakitnya logika ini saat memejamkan mata, bayangkan betapa sempurna aku bersanding dengan sempurnanya kamu?
Sakitnya ketika ku bermain dengan khayal, menyiasati takdir. Bahagia ku? Senang mu? Dan kita?
Sakitnya rindu, rasa gelisah, kehilangan sesuatu atas apa yang belum aku miliki, kamu?
Dan betapa harunya ketika merapalkan impian di dalam benak. Mengundangmu ke dalam mimpi. Dan bisikkan harapan kepada Mereka. Semoga terbaik untukku denganmu, terlebih kamu dengan atau tanpaku.
Selamat sayang, kamu ajarkan cinta hanya dengan pandangan dan tutur perilaku lemah gemulai.
Selamat sayang, kamu jadikan aku budak hatimu. Kini lepas sudah pasrah hati ini menerima titahmu kepadaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar