Entah apa yang terjadi sekarang. Aku akui aku sekarang berubah drastis. Bukan yang dulu.
Semakin mengarah ke arah yang lebih hitam. Tapi yasudahlah, ini hidupku bukan hidupmu atau kalian. Jadi apapun yang ku lakukan biar aku yang tanggung semua konsekuensinya.
Bercerita tentang cinta?
Gak ada habisnya, gak ada endingnya.
Yang aku impikan semakin menjauh. Semakin sulit dikejar. Entah dimana yang salah. Mencoba dilupakan...udah pernah dicoba. Lebih dari sekali malah. Tapi ya gitu, semakin dilupakan semakin melekat dipikiran. Aneh bin ajaib dah!
Ya aku bisa berdoa aja, semoga yang terbaik untukku dan paling baik buatmu juga.
amin.
Sabtu, 25 Desember 2010
Kamis, 04 November 2010
asal kalian tau aja
menyerah untuk menang,
hikmah di balik kesedihan,
hikmah dibalik kegagalan,
tersenyum dengan hati menangis,
kesabaran,
keikhlasan,
kerelaan,
ketegaran,
bersakit demi kesenangan di kemudian hari,
asal kalian tau aja..
semuanya itu mudah diucapkan. Sulit dilakukan.
hikmah di balik kesedihan,
hikmah dibalik kegagalan,
tersenyum dengan hati menangis,
kesabaran,
keikhlasan,
kerelaan,
ketegaran,
bersakit demi kesenangan di kemudian hari,
asal kalian tau aja..
semuanya itu mudah diucapkan. Sulit dilakukan.
Rabu, 03 November 2010
potret kecilku
alkisah,
sang ayah yang akan ditinggal kedua anaknya merantau.
selepas subuh, duduklah mereka. Mungkin ini pembicaraan mereka terakhir.
Dan ketika kedua anaknya hendak pergi, sang ayah selalu menyuruh mereka.
Sang ayah selalu meminta mengambilkan sesuatu, dan permintaan aneh lainnya.
Seakan-akan memperlambat dan bahkan seakan menghalangi kepergian kedua anaknya.
Dengan nada emosi yang tinggi si bungsu berkata;
"Ayaahh! Kami akan pergi. Jangan kayak anak kecil gitu ahh!!"
.......
.......
Semua terdiam sejenak. Dan dengan setengah menangis sang Ayah berkata;
"Aku takut sendirian, aku takut ketika aku mati tidak dalam keadaan islam, aku takut ketika aku akan mati nanti.. tak ada yang bisikkan dua kalimat syahadat ke telingaku. Aku takut ketika aku mati nanti tidak ada yang mengurus mayatku. Dan aku takut, ketika aku mati nanti..... bukan anak ku yang menyolatkan ku...."
.....
.....
Lakukan apa saja yang bisa kau lakukan untuk kedua orangtuamu. Selagi mereka masih hidup sampai akhir hayatmu.
sang ayah yang akan ditinggal kedua anaknya merantau.
selepas subuh, duduklah mereka. Mungkin ini pembicaraan mereka terakhir.
Dan ketika kedua anaknya hendak pergi, sang ayah selalu menyuruh mereka.
Sang ayah selalu meminta mengambilkan sesuatu, dan permintaan aneh lainnya.
Seakan-akan memperlambat dan bahkan seakan menghalangi kepergian kedua anaknya.
Dengan nada emosi yang tinggi si bungsu berkata;
"Ayaahh! Kami akan pergi. Jangan kayak anak kecil gitu ahh!!"
.......
.......
Semua terdiam sejenak. Dan dengan setengah menangis sang Ayah berkata;
"Aku takut sendirian, aku takut ketika aku mati tidak dalam keadaan islam, aku takut ketika aku akan mati nanti.. tak ada yang bisikkan dua kalimat syahadat ke telingaku. Aku takut ketika aku mati nanti tidak ada yang mengurus mayatku. Dan aku takut, ketika aku mati nanti..... bukan anak ku yang menyolatkan ku...."
.....
.....
Lakukan apa saja yang bisa kau lakukan untuk kedua orangtuamu. Selagi mereka masih hidup sampai akhir hayatmu.
rasakan
rasakan gimana saat kau sendirian.
rasakan gimana kebebasan itu melepasmu
rasakan gimana waktu mengejarmu
rasakan gimana kedewasaan menuntutmu
rasakan gimana terhimpitnya masalah
rasakan gimana kau terhanyut
rasakan semuanya ketika kau hidup sendiri nanti
rasakan gimana kebebasan itu melepasmu
rasakan gimana waktu mengejarmu
rasakan gimana kedewasaan menuntutmu
rasakan gimana terhimpitnya masalah
rasakan gimana kau terhanyut
rasakan semuanya ketika kau hidup sendiri nanti
Selasa, 02 November 2010
cinta segi empat
Ku letakan gelas yang masih terisi setengah coklat panas. Kembali ku hisap rokoku ketika tangan Rendy memegang lembut tangan Nabila. ”Hem, mesrah sekali!” Bisiku dalam hati. Jujur aku sangat cemburu. Aku sadar bahwa aku sangat sayang kepada Nabila, tapi aku tak mau menghancurkan persahabatan kami. Karena sudah dari semester satu sampai saat ini kami berteman. Dulu Rendy dan Nabila tidak pacaran, tapi mungkin karena akrab dan seringnya ketemu jadinya mereka pacaran deh. Jadi ingat waktu dulu nih, waktu hujan-hujan di sebuah restoran prancis, aku dan Nabila janjian buat ketemuan. Niatku dalam hati sih ingin mengungkapkan cintaku, tetapi ketika aku baru mau mulai berkata dia langsung berkata, ”Aku udah jadian sama Rendy tadi siang.” Memang hatiku sangat hancur saat itu, tetapi aku sadar bahwa persahabatan adalah segala-galanya. Lamunanku terbuyar saat lembut tangan Nabila mencubit lembut lenganku. Aku terperanjat dan langsung salah tingkah. ”Lagi ngelamunin apa nih?” Nabila berkata dengan manis sambil tangannya menarik-narik sedotan dari gelas yang dia pegang. ”Nggak, aku lagi mikirin mata kulia nih!” Jawabku dengan agak gugup. ”Pasti lagi ngelonjor tuh, alias ngelamun jorok!!! Ia kan?” Ketus Rendy dengan suara besar dan agak terbahak. Aku hanya bisa diam dan kembali menyedot coklat panas yang sudah dingin sambil memandangi Rendy dan Nabila tertawa mesrah. Saat tepat jam 4 sore, kami pulang ke rumah. Seperti biasa, Nabila pulang sendiri dan aku bersama Rendy pulang ke kos-kosan kami. Di tengah perjalanan tiba-tiba rendy mengajak aku ngomong serius. Dalam hati aku bertanya, ”Rendy mau ngomongin apa? Jarang-jarang dia serius kaya gini.” ”Rik, gua besok mau pulang ke Surabaya.” Rendy berkata dengan nada rendah. ”Ngapain lo ke Surabaya, kulia aja belum selesai?!” Aku menjawab sambil menyalakan rokoku yang kedua. ”Gua mau nerusin usaha bokap ki! Bokap udah sakit-sakitan!” Rendy bicara dengan agak serak, sepertinya dia menahan sesuatu. Aku tidak menanggapi langsung, aku asyik melihat anak kecil di depanku sedang meniup sedotan pelastik sambil mengosok-gosokan kepalanya ke pundak ibunya. ”Gua serius!!!” Teriak Rendy mengagetkanku. ”Sory gua ngelamun” Jawabku mencari alas an. ”Terus?” Rendy bertanya dengan wajah serius. ”Terus apanya?” Aku bertanya balik karna bingung. Jujur aku baru sekali ini melihat Rendy kaya gini. Selama ini dia orangnya ketimpringan, suka ketawa-ketiwi, dan rame banget deh!! Dalam catatan pertemanan aku sama Rendy, tidak pernah dia serius seperti ini. ”Nabila” Jawab Rendy dengan agak lemas sambil mengusap rambutnya yang sedari tadi kusut. ”Kenapa Nabila?” Aku bertanya lagi. ”Gua nggak mungkin mbawa Nabila” Rendy berkata sambil membuka kaca angkot yang kami tumpangi. Tiupan angin segar seketika masuk dari kaca jendela. ”Terus Nabila gimana?” Aku kembali bertanya. Tadinya aku nggak serius, tetapi setelah mendengar nama Nabila aku langsung tanggap dan serius. Aku nggak tau setiap aku mendengar nama itu hatiku jadi bergetar. Aku selalu cemburu ketika aku ngedengar cowo lain menyebut nama itu. ”Gua mau nitipin Nabila ke lo” Rendy berkata sambil melihat ke lantai angkot. Rambutnya yang berantakan dan panjang melambai-lambai di tiup angin dari jendela mobil. ”Dititipin sama gua?” Aku kembali bertanya. Jujur aku sangat senang mendengar kata itu. Dalam hati aku ingin sekali Rendy cepat pulang ke Surabaya agar aku bisa berdua bersama Nabila. Ia, hanya berdua saja. Memang kalau dirasa aku sangat jahat, tetapi itulah yang ada dalam hatiku saat ini. Aku langsung membayangkan aku bersama Nabila berjalan berdua, makan berdua, mengerjakan tugas bersama dan ”Hoi!!!!!! Ngelamun aja lo!!!!!!” Teriakan Rendy mengagetkan aku. Rupanya dari tadi Rendy berbicara tetapi tidak aku dengarkan. ”Lo ngomong apaan?” Tanyaku lagi. ”Gua ngomong jangan bilang-bilang ke Nabila kalau besok gua bakal pergi. Lo boleh bilang saat gua sudah berangkat. Dan jangan suruh dia untuk ngehubungi gua karena gua nggak mungkin akan balik ke sini lagi.” Rendy bicara sambil mengambil uang kertas dari saku celananya. ”Kenapa?” Aku kembali bertanya. ”Soalnya pas sampai di sana gua di tunangkan.” Rendy berkata sambil mengetok atap angkot karena kami sudah sampai. Jedak-jeduk jantungku mengiringi langkahku. Aku tak habis piker, kenapa keadaan bisa seperti ini? Dulu aku berpikir bahwa aku nggak bisa sama sekali memiliki Nabila, tetapi bila keadaannya seperti ini, harapan itu spontan muncul kembali dan mengusik setiap pikiran diri. Aku tersentak ketika aku dikejutkan oleh suara perempuan di hadapanku. Rupanya kami bertabrakan. ”Kalau jalan liat-liat dong!!!” Suaranya terdengar melengking di telingaku. Kupandangi saja sosok di depanku yang sedang memungut buku di lantai kos. ”Maaf” aku berkata sambil ikut membantu memunguti buku yang sedari tadi berantakan. Sosok itu berdiri sambil merapikan buku-buku di kedua tangannya. Aku baru sadar bahwa dia sangat cantik. Kulitnya yang putih mulus, bibirnya yang merah dan alisnya yang berbaris rapi di atas kedua matanya sangat mempesona. Dalam hati aku bertanya, ”Siapa dia?” Mungkin dia keponakannya ibu kos. Ah daripada penasaran, lebih baik aku tanyakan langsung kepadanya. ”Kamu keponakannya ibu kos ya?” Aku bertanya agak sedikit gugup. ”Aku anak kos baru.” Dia bicara dengan nada rendah. ”Oh anak baru…” Aku berkata dengan santainya. Dia berlalu di depanku dan kurasakan aroma sejuk menusuk penciumanku. ”Aroma Mawar!” pikirku dalam hati. Saat sosok indah itu menghilang di balik pintu aku baru sadar kalau aku sangat gembira. Aku berkenalan dengan gadis yang sangat cantik dan tanpa disengaja aku tinggal satu atap dengannya. Dan bodohnya lagi aku belum tau namanya. Ah sudahlah, nanti juga bertemu lagi, lagi pula diakan tinggal di sini. Aku berlalu meninggalkan ruangan tengah, dan menerobos gorden yang setenga terbuka. Aku langsung naik ke kasur dan meloncat-loncat. ”Asyik!!!!! gua ketemu cewe cakep!!!!” aku meneriakan kata-kata itu. Di muka pintu aku melihat ibu kos memelototiku. ”Dasar anak brengsek!!!! Kaya anak kecil aja, lo kira gua beli kasur nggak pake duit apa? Kasur gua diinjek-injek pakek sepatu!!!” Aku hanya bisa diam dan menunduk sambil tidak menghiraukan ocehan demi ocehan dari ibu kos. ”Dasar nenek sihir!” jeritku dalam hati. Aku melepaskan sepatuku dan membiarkan ibu kos mengoceh di depan pintu. Lama dia mengoceh, dan setelah puas dia berlalu meninggalkanku. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang ditutupi seprei yang lusuh. Mungkin sudah tiga minggu aku tak mencuci seprei ini. Bayangan Nabila tiba-tiba mencul di pelupuk mataku yang setengah terpejam. Dia menggapai-gapaikan tangannya ke arahku. Aku datang menyongsongnya, dan kami bertemu ditengah taman yang indah. ”Ki, aku sayang padamu.” ”Nabila, akupun begitu.” ”Ki, aku ingin memilikimu!” ”Aku juga.” Ku lihat Nabila memejamkan matanya dan tak sabar aku ingin memeluknya. Dengan penuh kasih sayang aku mencium halus keningnya dan dia kembali membuka kedua matanya yang mulai berkaca. ”Tapi kita tak mungkin bersatu!” bisiknya seakan tidak terdengar. ”Kenapa tidak?” belum sempat aku melanjutkan, jarinya yang harum menutup bibirku. ”Walaupun Rendy pergi, aku tak mungkin dapat kau miliki” Aku baru mau bertanya tapi dia menutup mulutku lagi. ”Karena aku…” Aku dikagetkan oleh suara Rendy yang berteriak di telingaku. ”Hoi, sauuuuuuuur!!!!” Aku sangat kesal, tega-teganya dia membangunkan aku, padahal aku sedang bermimpi indah. ”Hoi coi, udah magrib! Masa lo mau tidur mulu! Shalat donk!!!!” Rendy kembali berteriak. Aku hanya bisa diam dan berusaha bangkit. Kulihat jam dinding, ”Sudah jam enam!” seruku dalam hati. Aku bangkit dan mengambil handuk yang tergantung di balik pintu. Kulihat lagi gambar porno yang ada di balik pintu, ”Seksi abis” pikirku dalam hati. Aku bergegas menuju kamar mandi dan kubanting pintu kamarku supaya Rendy kesal, tapi kayanya dia fine-fine aja tuh sambil tertawa lirih. Ku gosok-gosok mataku yang masih agak kabur sambil tanganku menenteng handuk merah. Bila melihat handuk ini aku teringat Nabila, karena dia yang memberikan handuk ini kepadaku. Saat aku diospek, aku disiram oleh seniorku, sehingga aku harus mandi di kampus. Tetapi aku tidak bawah handuk, dan dengan penuh kasih sayang ”menurutku”, Nabila meminjamkan handuknya kepadaku. Lamunanku terbuyar saat kepalaku menyentuh sesuatu. ”Aduh!!!!” kepalaku terkena jemuran ibu kos. Aku menyandarkan tubuhku ke dinding, dan sayup-sayup kudengar langkah kaki mendekat ke arahku. ”Kamu nggak apa-apa?” Suara itu, aku kenal suara itu! ”Pasti anak baru itu!” seruku dalam hati. Sepontan rasa sakit itu hilang dan berubah menjadi perasaan yang tak karuan. Sosok itu muncul di hadapanku. ”Masih cantik” bisiku dalam hati. Gadis itu hanya dibalut oleh handuk hijau tua yang bermotif garis-garis biru, anting-antingnya yang berwarna putih perak dan bertahta permata yang berkerlap-kerlip sangat tampak di kulitnya yang putih dan mulus. ”Kamu?…” dia tidak jadi berkata. ”Kenapa?” aku balik bertanya. ”Tidak apa-apakan?” dia berkata seraya tangannya mengusap benjolan yang ada di keningku. Aku dapat merasakan tangan itu. Ya, sangat halus! Itulah kata-kata yang bisa ku utarakan. Kunikmati sentuhan tangan itu, dan dengan liarnya aku memandangi tubuh yang hanya dibalut oleh handuk itu. ”Mau kuambilkan obat?” lamunanku buyar saat dia berkata. ”Engg… nggak usa! Lagipula aku mau mandi nih!” aku berkata sambil ikut menggosok benjolan yang ada di keningku. Sebenarnya aku bukan ingin menggosok benjolan itu, tetapi aku ingin memegang tangan itu. Dia melepaskan tangannya dari keningku, tetapi tanganku tetap memegang tangannya. ”Maaf” dia berkata sambil melepaskan tangannya dari tanganku. Aku agak malu, tapi langsung kubuang rasa itu. Dengan penuh percaya diri aku menanyakan namanya. ”Nama kamu siapa?” ”Aldila” dia menjawab dan balik bertanya kepadaku. Tapi belum sempat dia bertanya aku menjawab, ”Riki!” aku mengucapkan itu sambil menyodorkan tanganku. Sambil tersenyum dia menyambut tanganku dan sekali lagi aku bisa merasakan halusnya tangan itu. ”Nama kamu cantik!” dan aku menambahkan dalam hati ”Secantik orangnya.” Dia hanya tersenyum seraya berkata, ”Terima kasih!” ”Oh ya, katanya mau mandi, tuh aku udah selesai makai kamarmandinya!” dia berkata sambil berlalu dan berbelok di ujung lorong. Aku tidak langsung menuju ke kamar mandi, tetapi aku melihat dia menghilang, dan sebelum menghilang dia tersenyum seraya melambaikan tangannya kepadaku, dan aku membalas lambayan tangan itu. Tanpa sadar, handukku terlepas dari tubuhku dan ku lihat Aldila tertawa sambil berlalu dari ujung lorong. Aku terkejut dan kulihat aku masih memakai celana pendek. ”Alhamdulillah” bisiku dalam hati sambil menggeleng-gelengkan kepala dan bergegas menuju kamar mandi. Aku membuka pintu kamar mandi dan terdengar suara nyaring yang mengilukan saat pintu itu kututup. Sambil bernyanyi-nyanyi kecil aku mengamati benda di pojok bak mandi. ”Hemh, ada sabun cair, punya siapa nih!” aku bergegas mengambil botol sabun yang berwarna merah dan membuka tutupnya. ”Wangi mawar, berarti ini punya Aldila, asyik gua pakai ah!!!” Aku menyiram tubuhku dan bersiul-siul kecil. Setelah aku selesai mandi, aku dikagetkan oleh Rendy yang berdiri di depan pintu kamar mandi. Dia sepertinya agak bingung melihatku. ”Ngapain lo senyum-senyum?” Rendy bertanya sambil menenteng handuk yang tak layak itu. ”Ada deh, mau… tau… aja deh!!!!” aku tertawa dan berlalu dari hadapan Rendy dan kulihat rendy menutup pintu yang nyaring mengilukan itu. Aku teringat sesuatu, oh ya, aku ingin mengembalikan sabun cair milik Aldila, ya hitung-hitung pdkt gitu! Saat aku tiba di depan pintu kamar Aldila, dia sedang asyik membaca buku. Aku dapat melihat ekspresinya saat aku datang. Di samping tempat tidurnya aku melihat koper yang belum dibuka. ”Lagi baca apaan?” Tanyaku basa-basi sambil duduk di kasur yang empuk dan rapi. ”Nggak!” jawabnya sambil menyembunyikan bukunya ke dalam pelukannya. Sekilas aku berpikir, aku ingin menjadi buku yang dipeluk itu. ”Ada apa?” tanyanya curiga. ”aku mau ngembaliin sabun cair kamu yang ketinggalan di kamar mandi.” Jawabku tanpa ekspresi. ”Oh, makasihya, tapi ngomong-ngomong kamu wangi sabunku, kamu make sabunku ya?” dia berkata sambil tertawa kecil dan kulihat dia menaro bukunya di bawah tempat tidur. ”oh, dikit!!!” aku menjawab sambil menyerakan botol sabun tersebut. Kulihat dia mengambil botol sabun itu dari tanganku, dan nampak jelas cincin yang terpahat di jari manisnya berkilauan. ”Makasih” dia berkata manis sekali, hingga tak tahan jiwa ini melihatnya. Aku mengangguk sambil mataku menatap tepat ke wajahnya dan aku tak tau siapa yang memulai, kami telah berpelukan dan bercumbu di atas kasur yang rapi itu. Setelah itu aku hanya bisa diam membisu. Aku duduk di samping tempat tidur sambil menunduk menatap lantai kamar Aldila. Aku tak habis piker mengapa aku melakukan hal terlarang itu. Di dalam pengelihatanku yang tak bertumpu itu aku menangkap bayangan buku yang ditaroh Aldila di bawah tempat tidur. Dengan perlahan aku meraih buku itu. Pelan dan dengan tatapan kosong mataku menjelajahi buku itu, ”Oh, rupanya ini buku porno!” aku bergumam dalam hati. ”Pantas saja Aldila sangat bergairah.” Pikirku dalam hati. Kembali kupandangi tubuh Aldila yang berbaring di atas tempat tidur yang tadi rapi tapi kini sudah sangat lusuh. Dia tampak cantik dalam keadaan apapun, termasuk saat tidur. Tapi sekali lagi aku menyayangkan kejadian ini, ”mengapa ini bisa terjadi?” aku bertanya dalam hati. Aku mencium kening Aldila dan bergegas meninggalkan kamarnya. Kumasuki kamarku dan kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur yang berantakan. Kulihat gambar porno itu masih setia menjaga pintu kamarku. ”Dari mana aja lo?” Rendy bertanya sambil merapikan barang-barangnya. Aku tak menghiraukan Rendy, aku masih mengingat kejadian yang baru saja aku alami. ”Ki, gua nitip Nabila ya!” Rendy bicara dengan nada renda, matanya menatap tepat ke wajahku sambil mengeratan tali yang membalut barang-barangnya. Sejenak aku terkesiap, Nabila! Aku melupakan Nabila. Aku merasa aku menghianati hatiku dengan kebodohan yang baru aku lakukan. ”Ren, lo percayain aja Nabila ama gua, pasti gua akan menjaganya.” Aku berkata sambil bangkit dan menepuk pundak Rendy. ”Gua tau lo pasti bisa Ki, karena lo emang sahabat gua. Tapi gua harap lo bisa nggantiin posisi gua di hati Nabila.” Rendy berkata sambil tangannya dirangkulkan kepundaku. Aku diam sekejap, sampai keluar kata-kata spontan, ”Ok man, gua akan berusaha menjadi lo di hati Nabila.” Aku tau maksud Rendy, dia menyerahkan Nabila sepenuhnya kepadaku. Di sisi lain aku gembira, tapi di lain sisi aku merasa ditampar oleh keputusan Rendy, karena aku merasa sangat berdosa kepada Rendy, Nabila dan Aldila. Dalam hati aku menangis, sampai tangisanku tertahan saat Rendy menjemput kopernya dan berpamitan kepadaku. ”Man, gua pergi, gua harap lo bisa pegang janji lo. Ok!” Rendy merangkulku erat dan aku hanya bisa diam. ”Ok Ren, lo ati-ati ya di Surabaya, gua do’ain lo sukses abis di sana.” Aku berkata dengan agak terbata dan Rendy meninggalkanku sambil mencopot gambar porno yang ada di belakang pintu kamar kosku. ”Benda ini harus disingkirin” Rendy berkata dan berlalu. Diluar ku dengar Rendy berpamitan kepada ibu kos dan sayup-sayup kudengar ibu kos menangis. ”Nenek sihir bisa nangis juga!” Seruku dalam hati. Setelah itu aku dikagetkan oleh suara ketukan di pintu kamarku. Dengan malas kubuka pintu yang suda tidak didampingi oleh gambar porno itu lagi, dan betapa kagetnya aku saat aku lihat siapa yang datang. Aldila berdiri tepat di depan pintu dengan berpakaian rapi serta koper yang duduk disebelah tempat dia berdiri. ”Rik maafin aku ya,” aku mendengar ucapan itu seraya berbisik. ”Memangnya kenapa Dil? Kamu…” belum sempat aku menjawab, Aldila menutup mulutku dengan jemarinya yang dihiasi cincin bertahtakan permata. ”Aku harus pergi.” ”Tapi mengapa?” Aku bertanya tak mengerti. Belum sempat Aldila menjawab, Rendy berjalan ke arah kami seraya berkata, ”Sayang kita berangkat sekarang yok!” Rendy berkata sambil merangkul pundak Aldila. Aku tercengang, aku bingun dengan keadaan sekarang ini. ”ki, ini Aldila tunangan Gua. Cantik kan?” Rendy berkata seraya mengelus cincin di jari manis Aldila. ”Ini cincin pertunangan kami!” Dia menambahkan. ”Ayo sayang kita berangkat! ki gua balik ya!!!!” Rendy dan Aldila berlalu menuju pintu keluar kosku. Aku tak bisa berkata apa-apa. Aku hanya bisa terdiam, tak percaya dengan apa yang aku alami. Aku melihat Aldila menatap sedih ke arahku, dan sepertinya dia ingin mengucapkan sesuatu. Lama aku berdiri di muka pintu, aku tak tau pasti sudah berapa lama aku dalam kebisuan, hingga akhirnya aku dikagetkan oleh ibu kos yang menepuk pundaku. ”Kenapa, lo pengen kawin kaya Rendy ya?” Aku tak memperdulikan ucapannya. Aku memasuki kamar dan merebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Pikiranku tak karuan. Aku masih memikirkan apa yang telah terjadi. ”Pertama Rendy menitipkan Nabila kepadaku, lalu aku bertemu dengan Aldila, lalu aku melakukan itu dengan Aldila, lalu Rendy meminta agar Nabila menjadi kekasihku, lalu Aldila adalah tunangannya Rendy, lalu……. Aku tersentak dari bayangan-bayangan yang menyelimuti diriku saat aku melihat Aldila di sudut kanan pelupuk mataku. Dia tersenyum manis dan memanggilku mesrah. ”Riki!” Dengan bergegas aku menghampirinya. Aku merasakan aroma mawar itu, dan tanpa kusadari aku telah berhadapan dan berpegangan tangan dengannya. ”Aku hanya ingin memberi tau bahwa sebaiknya kamu lupakan apa yang terjadi tadi. Anggaplah itu dosa termanis yang pernah kau lakukan. Dan….” Sayup-sayup kudengar suara ibu kos. ”Rupanya sudah pagi!” seruku dalam hati. Aku bergegas mandy dan berpakaian. Hari ini aku ingin bertemu Nabila. Memang benar kata Aldila dalam mimpiku, bahwa sebaiknya aku menganggap semua kejadian tadi malam tidak pernah terjadi. Aku meninggalkan kamarku saat kulihat jam dinding menunjukan pukul sembilan, dan ketika melihat kebelakang pintu aku agak canggung karena si Porno penjaga pintu sudah tidak ada. Sesampainya di kampus, aku langsung mencari Nabila. Mataku yang liar mencari dari sudut ke sudut, dan akhirnya aku menemukan Nabila sedang duduk di koridor kelas sambil membaca buku. ”Nabila” kataku pelan. Nabila hanya menatapku sebentar dan tersenyum. ”Rendy mana?” ”Kamu belum tau?” aku balik bertanya dan kami saling berpandangan dan Ku lihat wajah Nabila agak bingung. ”Memangnya ada apa?” Lalu aku menceritakan semuanya, bahwa Rendy telah pulang ke Surabaya dan dia akan menikah dengan Aldila, tetapi aku tidak menceritakan perihal aku dengan Aldila tadi malam. Mendengar ceritaku wajah Nabila mendadak pucat, pandangannya kosong, tetapi tidak meneteskan air mata. ”Kamu tidak apa-apa?” Lalu Nabila memelukku.” Aku merasakan getaran lain di pelukan itu. Mungkin menurut Nabila itu pelukan biasa, tetapi bagiku ini sangat berharga. Aku mulai mendengar isak tangis dari Nabila yang semakin lama semakin kencang. Aku melepaskan pelukan kami dan berusaha menenangkannya. ”Nabila, kamu jangan sedih. Walaupun tidak ada Rendy di sini, bukankah masih ada aku?” ”Aku tidak sedih karena tidak ada Rendy!” ”Lalu?” Aku bertanya penuh harap. Dalam hati aku berkata, ”Apa yang terjadi? Mengapa kepergian Rendy tidak membuatnya sedih? Lalu apa yang membuatnya sedih?” Pertanyaan itu melintas begitu saja. ”Kenapa Bil?” aku mendesak. Lalu ku dekap Nabila yang menangis lebih keras, dan ia berkata dengan agak terbata, ”Aku hamil!” Otakku hampir meledak saat kudengar kata-kata itu. Dalam hati aku mengutuk Rendy, ”bisa-bisanya Rendy meninggalkan nabila pada saat dia hamil. ”Apakah Rendy tau kalau kamu hamil?” aku bertanya agak gugup sambil menarik rumput liar di depanku. ”Belum, hari ini aku baru ingin memberitaunya.” Otakku berputar mencari jalan keluar. ”Rendy sudah tidak mungkin kembali ke sini, dan dia telah menyerahkan Nabila sepenuhnya kepadaku.” Pikirku dalam hati. Lalu dengan tegas aku berkata, ”Baik, aku mau bertanggung jawab!” Nabila agak kaget mendengar pernyataanku, sejenak dia berpikir dan selanjutnya dia memeluku sambil menangis. Keputusan ini bukan semata karena Rendy dan cintaku kepada Nabila, tetapi ini menyangkut masa depan Nabila dan persahabatan kami. Satu tahun telah berlalu. Kini statusku adalah suami Nabila dan aku bekerja di perusahaan ayahnya. Perkawinan kami sangat bahagia, walaupun kami tau anak kami yang pertama bukan hasil dari hubungan kami. Aku mengaduk-aduk berkas-berkas yang ada di meja kerjaku. Aku mencari sepucuk surat yang ditaroh sekertarisku. Tiba-tiba pandanganku berhenti saat aku melihat amplop putih di atas buku jurnalku. Perlahan aku buka dan mulai ku baca. Surabaya, 24-8-2005 Dear Riki, Apa kabar lo? Gua harap lo baik-baik sama kaya gua di sini. Oh ya, gua dengar lo udah nikah dengan Nabila dan udah punya anak ya? Cerdas juga lo! Dalam hati aku berkata, ”Dia tidak tau kalau itu anaknya!” Lalu aku mengambil kaca mata, karena tulisan Rendy mulai berantakan dan tak jelas di mataku. Bagaimana Nabila, apa dia masih cantik? Gua harap lo bisa membahagiakan Nabila. Ok! Oh ya, tepat saat gua nulis surat buat lo, anak gua yang pertama lahir! Laki-laki dan ganteng. Tapi gua amat-amati mirip banget ama lo. Mungkin ibunya ngeliatin photo lo mulu saat ngidam. Udah dulu ya sobat, kita sambung lain waktu. Regards Di dalam amplop, aku menemukan dua photo, yang satu photo pernikahan Rendy dan Aldila, dan yang satu lagi photo bayi yang sangat tampan. Aku mengamati photo bayi itu, ”Benar kata Rendy, dia sangat mirip denganku!” seruku dalam hati, dan aku mengambil kesimpulan bahwa dia adalah anakku. Aku tidak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Anak Rendy ada padaku, dan anaku ada pada Rendy. Ya, ini sangat lucu cekali! Ini bagaikan cinta segi empat antara dua keluarga. Ah sudahlah, kenangan ini biar kupendam dalam hati. Yang jelas hidupku akan kujalani bersama istriku tersayang yang sangat ku sayangi!TAMAT.
kehidupan malam
di tengah setan-setan
di tengah jiwa yang disetani
api-api kecil menyala
tawa-tawa jalang bersuara
merasa bahagia
remahan terdengar
regukan dari botol bersinar
yang hijau, yang bening, dan yang putih
yang hawa merayu
yang adam bernafsu
bukan Roqib yang disegani
kesetiakawanan iblis yang disembahi
mari-mari..surga realis bukan disini
saat semua mati bermimpi
kita yang hidup lagi
bulan bintang pun tak perduli
sampai pagi sampai mati
rasakan saja seketika
nikmat memang tiada tara
hingga tunggu saja pembalasan
terpanggang merah kepanasan
rasakan!
di tengah jiwa yang disetani
api-api kecil menyala
tawa-tawa jalang bersuara
merasa bahagia
remahan terdengar
regukan dari botol bersinar
yang hijau, yang bening, dan yang putih
yang hawa merayu
yang adam bernafsu
bukan Roqib yang disegani
kesetiakawanan iblis yang disembahi
mari-mari..surga realis bukan disini
saat semua mati bermimpi
kita yang hidup lagi
bulan bintang pun tak perduli
sampai pagi sampai mati
rasakan saja seketika
nikmat memang tiada tara
hingga tunggu saja pembalasan
terpanggang merah kepanasan
rasakan!
Senin, 01 November 2010
all about FRIENDSHIP
aku manusia yang punya banyak kenangan
semua hal indah sampe yang paling sedih sekalipun gak pernah ilang di otakku
aku manusia yang selalu lekat dengan kenangan
walaupun tuh kenangan dah lampau
long long time ago
disini aku cuma mau abadiin
beberapa hal yang gak mungkin bisa ku lupain
yang pertama
it's my first band. MUSICOPOLIST.
banyak yang udah kita lakuin. dari yang susah sampe senang2 udah kita lewatin bareng.
masih ingat mau nampil 20 lagu tapi pas lagu ke-15 aku dah drop. pingsan di tengah panggung.
buat kalian panik, disitu aku sadari.. apa arti pertemanan yang sejati
walaupu sekarang kita pisah.. toh kita masih bisa komunikasi. dan persahabatan itu masih terjalin hingga kini dan sampai kita mati nanti. amin.
yang kedua
haduuuh.. aku berusaha lupain kau. yang udah tiga tahun nemenin aku. ngisi kehidupan aku.
tapi makasih atas semua kenangan indahnya. dan maap atas semua kesalahan yang pernah aku buat dulu
yang ketiga
BOSIMA
aku cuman bisa bilang..... aku senang punya kawan kelas kayak kalian. gimana tingkah kita dulu, semua waktu yang kita habiskan bareng... sumpah ga bakalan aku bisa lupa
yang keempat
anak2 SECURITY
satu geng dadakan yang dibuat karena kami sama2 panitia acara di sekolah
kalian lah yang paling aku sayang. yang udah ku anggap saudara dan adik2 ku semua.
masih ingat kali aku, kita ngadain acara buka puasa bareng... maen kembang api bareng.. foto2..
dan puncaknya saat aku dan kawan ku yang tamat dari SMA, dan kalian adik2 ku..
abadikan momen ini
lalu
semua kawan2 ku yang di TEBINGTINGGI
all of you all
semua kegilaan yang pernah kita lakuin, gak sedikitpun ilang dari ingatan
cuman satu aja pesanku sama kalian semua
walaupun raga kita jarang sekali atau malah ga bisa bertemu
tapi biarkan saja persahabatan ini tetap terjalin adanya. agar aku bangga ceritakan kepada keturunan ku
bagaimana aku bisa bertemu dengan orang2 seperti kalian. dan berikan makna sebenarnya dari persahabatan itu.
I LOVE U ALL GUYS..
semua hal indah sampe yang paling sedih sekalipun gak pernah ilang di otakku
aku manusia yang selalu lekat dengan kenangan
walaupun tuh kenangan dah lampau
long long time ago
disini aku cuma mau abadiin
beberapa hal yang gak mungkin bisa ku lupain
yang pertama
it's my first band. MUSICOPOLIST.
banyak yang udah kita lakuin. dari yang susah sampe senang2 udah kita lewatin bareng.
masih ingat mau nampil 20 lagu tapi pas lagu ke-15 aku dah drop. pingsan di tengah panggung.
buat kalian panik, disitu aku sadari.. apa arti pertemanan yang sejati
walaupu sekarang kita pisah.. toh kita masih bisa komunikasi. dan persahabatan itu masih terjalin hingga kini dan sampai kita mati nanti. amin.
yang kedua
haduuuh.. aku berusaha lupain kau. yang udah tiga tahun nemenin aku. ngisi kehidupan aku.
tapi makasih atas semua kenangan indahnya. dan maap atas semua kesalahan yang pernah aku buat dulu
yang ketiga
BOSIMA
aku cuman bisa bilang..... aku senang punya kawan kelas kayak kalian. gimana tingkah kita dulu, semua waktu yang kita habiskan bareng... sumpah ga bakalan aku bisa lupa
yang keempat
anak2 SECURITY
satu geng dadakan yang dibuat karena kami sama2 panitia acara di sekolah
kalian lah yang paling aku sayang. yang udah ku anggap saudara dan adik2 ku semua.
masih ingat kali aku, kita ngadain acara buka puasa bareng... maen kembang api bareng.. foto2..
dan puncaknya saat aku dan kawan ku yang tamat dari SMA, dan kalian adik2 ku..
abadikan momen ini
lalu
semua kawan2 ku yang di TEBINGTINGGI
all of you all
semua kegilaan yang pernah kita lakuin, gak sedikitpun ilang dari ingatan
cuman satu aja pesanku sama kalian semua
walaupun raga kita jarang sekali atau malah ga bisa bertemu
tapi biarkan saja persahabatan ini tetap terjalin adanya. agar aku bangga ceritakan kepada keturunan ku
bagaimana aku bisa bertemu dengan orang2 seperti kalian. dan berikan makna sebenarnya dari persahabatan itu.
I LOVE U ALL GUYS..
Minggu, 31 Oktober 2010
ukir namaku
ketika hati pun memerah
berpancar warna-warna
indah dibayangkan
cantik dilihat
senang dirasakan
bodohnya
semua tertutupi rasa ragu
tertimbun rasa tak mengerti
terdalam terpuruk dengan ketidak-tahuan
untuk lampiaskan dan ungkapkan semua agar kau mengerti.
aku coba sedikit demi sedikit
kau bilang aku bisa
dan coba ku ukir dengan perlahan namaku di hatimu itu
coba aku hadirkan bayanganku di setiap mimpi indahku
dan pastinya mimpiku ada mimpimu
akan aku buatkan dirimu
secawan dari remahan hati ini
akan aku kumpulkan kembali
aku bentuk yang indah lagi
ya pastinya hanya buatmu
aku hanya minta satu darimu
buat aku jadi yang terbaik
buat aku jadi satu2 nya pemilik hatimu yang telah tertuliskan namaku itu
buat aku jadi satu2 nya tempatmu berbagi hati
tak ada yang lain
aku, kamu, masa depan kita, takdir kita dan Tuhan kita yang berikan ridha-Nya
tetaplah disitu
dengan senyuman itu
dengan tingkah itu
dengan perlakuan itu
dengan segala cara mu perlakukan aku
agar aku mampu
berdiri disini dan mengukir indah namaku di hatimu
segala mimpi yang aku bayangkan
semoga akan terbang mencapai bintang
menjadi kenyataan
semua mimpi tentang aku dengan mu
berpancar warna-warna
indah dibayangkan
cantik dilihat
senang dirasakan
bodohnya
semua tertutupi rasa ragu
tertimbun rasa tak mengerti
terdalam terpuruk dengan ketidak-tahuan
untuk lampiaskan dan ungkapkan semua agar kau mengerti.
aku coba sedikit demi sedikit
kau bilang aku bisa
dan coba ku ukir dengan perlahan namaku di hatimu itu
coba aku hadirkan bayanganku di setiap mimpi indahku
dan pastinya mimpiku ada mimpimu
akan aku buatkan dirimu
secawan dari remahan hati ini
akan aku kumpulkan kembali
aku bentuk yang indah lagi
ya pastinya hanya buatmu
aku hanya minta satu darimu
buat aku jadi yang terbaik
buat aku jadi satu2 nya pemilik hatimu yang telah tertuliskan namaku itu
buat aku jadi satu2 nya tempatmu berbagi hati
tak ada yang lain
aku, kamu, masa depan kita, takdir kita dan Tuhan kita yang berikan ridha-Nya
tetaplah disitu
dengan senyuman itu
dengan tingkah itu
dengan perlakuan itu
dengan segala cara mu perlakukan aku
agar aku mampu
berdiri disini dan mengukir indah namaku di hatimu
segala mimpi yang aku bayangkan
semoga akan terbang mencapai bintang
menjadi kenyataan
semua mimpi tentang aku dengan mu
Sabtu, 23 Oktober 2010
slank-JADI MASALAH
Dari dulu kamu sudah tau..
Tentang masa laluku
Dari pertama kita bertemu.. kau setuju
Tak persoalkan.. itu
Jadi mengapa baru sekarang..
Menjadi masalah..
Jadi mengapa baru saat ini..
Kau kepikiran dan selalu meributkan ii.. tu
Apa kamu bosan..Apa kamu jenuh..
Atau kau butuh waktu tuk menyendiriiiii..
Mungkin kita terlalu lama..
Mungkin kita terlalu sering
Selalu bersama-samaaaa..
Atau kau tak lagi mencintaiku
Atau ada orang lain di hati..mu..
Mungkin kau tlah melakukan sesuatu
Hingga kau merasa bersalah..
Lalu mencari - cari, mencari - cari..
Kesalahan a…ku..
Jadi mengapa baru sekarang
Menjadi masalah..
Jadi mengapa baru saat ini
Kau kepikiran dan selalu meribut..
ribut..
ribut..
ribut..
ributkan itu.............................................................
Tentang masa laluku
Dari pertama kita bertemu.. kau setuju
Tak persoalkan.. itu
Jadi mengapa baru sekarang..
Menjadi masalah..
Jadi mengapa baru saat ini..
Kau kepikiran dan selalu meributkan ii.. tu
Apa kamu bosan..Apa kamu jenuh..
Atau kau butuh waktu tuk menyendiriiiii..
Mungkin kita terlalu lama..
Mungkin kita terlalu sering
Selalu bersama-samaaaa..
Atau kau tak lagi mencintaiku
Atau ada orang lain di hati..mu..
Mungkin kau tlah melakukan sesuatu
Hingga kau merasa bersalah..
Lalu mencari - cari, mencari - cari..
Kesalahan a…ku..
Jadi mengapa baru sekarang
Menjadi masalah..
Jadi mengapa baru saat ini
Kau kepikiran dan selalu meribut..
ribut..
ribut..
ribut..
ributkan itu.............................................................
Kamis, 21 Oktober 2010
pelangi, kemarilah...
“Pelangi!! Ayo kesini! Hujannya lumayan deras nihh! Nanti sakit loh!” teriakku sekencang – kencangnya ke arah Pelangi yang dari tadi mengincar air hujan yang berjatuhan. “ Bentar donk! Lagi seru main sama air nih! Lagian kalo disitu nanti kita ga bisa lihat pelangi tau!” balas pelangi dari kejauhan. Aku segera mendatanginya. “ Mana Ngi pelanginya?” tanyaku penasaran dengan kata–katanya barusan. Di situ aku pertama kali melihat pelangi yang indaaahh sekali bersama dengan sahabat setiaku, Pelangi. Oh iya. Kenalkan namaku Tito. Aku sudah duduk di bangku kuliah. Semester 4. Aku sangat suka dengan dunia balap. Piala dan penghargaan prestasiku di dunia balap juga ga dikit lho. Cuplikan tadi hanya seberkas cerita kecilku bersama sahabatku Pelangi. Dan itu adalah kali pertama kita melihat pelangi bersama – sama dan akhirnya menjadi hobi kita setiap ada hujan. Hari ini, begitu indah untuk seluruh keluargaku. Ayah baru saja pulang dari Amerika. Kenangan indah masa kecilku bersama ayahku kembali lagi di benakku. Tami dan Hugo juga terlihat senang. Terutama si Tami, adikku yang paling kecil sekaligus paling manja dan cerewet ini seakan tak mau lepas dari pelukan ayahku. Mama juga memasakkan makanan kesukaan semua anggota keluarga hari ini. Tak lama, rintik – rintik hujan mulai berdatangan. Makin lama makin deras. Ikan – ikan dibelakang rumah membiarkan nuansa hening dan damai dari rintik – rintik hujan menambah volume air di habitat mereka. Tumbuhan – tumbuhan juga membiarkan tetesan air membasahi permukaan daun mereka. Teringat kembali aku akan si Pelangi. Dia masih satu kampus denganku. Ku angkat telepon genggamku yang ada di atas sofa yang sedang kududuki sekarang ini. Aku mencari nomer telepon dari sahabat tercintaku itu. Setelah kutemukan, kutekan tombol berwarna hijau yang ada di antara beberapa tombol lain. Mulailah suara halus dan lembut menjawab panggilanku. Aku mulai berbincang dengan Pelangi dan mengajaknya pergi bersamaku untuk melihat pelangi di angkasa sebelum hujan reda. “ Hayo kak Tito janjian sama kak Pelangi yaaa......” tiba – tiba suara si Hugo menyadarkanku dari serunya pembicaraan dengan Pelangi. Segera kutarik kulit tangannya setelah aku menutup telponku dengan Pelangi. “ Apaan sih kamu itu! Masih SMP jangan ikut – ikutan! Kakak mau pergi sama kak Pelangi dulu. Ntar bilangin ke ayah sama mama oke?” aku bertutur kepada adik laki – lakiku yang rese’ ini. Seraya dia menjawab, “ Pake pajak dong kak!”. Aku tercengang. Si Hugo nyengar – nyengir ga karuan. Oke deh, aku kasih dia uang jajan. “ Hai! Udah lama ya? “ sapaku dengan menepuk pundak si Pelangi yang sudah menunggu beberapa menit. “ Eh? Oh, enggak kok. Baru 10 menit.” Jawabnya dengan lembut. “ Oh. Sorry ya udah buat nunggu.“ pintaku dengan penuh harap. “ Nggakpapa To. Santai aja deh.” Jawabnya dengan santai dan tulus. Pelangi langsung menunjuk ke langit yang sedang menurunkan air saat itu. Kami berdua langsung tersenyum bersamaan. Bangku taman yang kami duduki terasa hangat dan nyaman. Huft, seperti dulu lagi. Sangat indah saat ini. Sungguh romantis situasinya. Sempurna sekali dengan rencanaku yang sudah beberapa tahun kupendam. Aku merentangkan tanganku ke pundak Pelangi. Pelangi yang terkaget segera memandang wajahku. Dengan lirih aku menanyakan hal yang sangat sulit untuk ditanyakan dan dijawab. “Ngi. Ehm.., Pelangi. L, lo, lo mau ga…” aku berusaha bertanya dan mengeluarkan kata – kata. Pelangi menjawab tanyaku yang belum selesai kuucapkan “Mau apa To? Kalo bantuin lo, gue mau kok.”. “ Ituh, bukan. Bukan bantuin gue. Tapi lo mau ga… jadi.. jadi.. pa..” aku ga bisa mengeluarkan kata – kata dengan sempurna. “Huft.. ayo bicara Tito!” aku berbicara pada diriku sendiri dalam hati. Mobil Avanza berwarna silver menghampiri kita. “ Eh To. Ga terasa kita udah lama lho disini. Tuh kakak gue udah jemput. Ngomongnya besok dikampus ya. Oke friend??” seru Pelangi bergegas menghampiri mobil kakaknya. “ Eh, Ow. Oke deh. Bye..” aku menjawab seruan pelangi dengan kecewa karena aku ga bisa mengungkapkan rasa yang sudah lama ingin aku ungkapkan. Apa lagi, dia memanggilku ‘friend’, apa mudah buat aku nembak dia?? Di kampus, aku memulai pelajaran bersama semua teman – temanku yang menambah ceria hari – hariku. Seperti awalnya, anak – anak GALGOBHIN atau pasnya genknya si Rico, anak terpintar,terbaik, dan tersopan di penjuru kampus sekaligus rivalku untuk mendapatkan Pelangi ini menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Pak Fardi yang adalah sang Master dari Matematika. Istirahat, aku menemui Pelangi duduk bersama Chika dan Tiwi di kantin. Aku meminta izin pada Chika dan Tiwi untuk berbicara sedikit dengan Pelangi. Dan aku diizinkan. Aku menarik tangan Pelangi ke depan pintu kantin. Dag dig dug makin terasa. Makin keras, keras, dan terasa jantung ini akan pecah. Mengapa? Karena aku berhasil dengan lancar menembak Pelangi. Sekarang aku tinggal menunggu jawaban. Kutatap matanya, ia juga menatap mataku. Dan jawaban apa yang kudapat? “Ehm, gimana yah? Oke deh. Tapi kita harus serius dan ga main-main oke?” Jelas saja kubalas “PASTI!!!”. Diriku serasa melayang bebas ke udara. Lalu kutemui bidadari di sana. Aku berdansa dengannya dengan disaksikan oleh keluarga dan sobat-sobatku disana. Siapa lagi bidadarinya kalau bukan Pelangi? Kita jadi sering banget jalan berdua. Dan sering juga melihat pelangi bersama-sama. Setelah gossip jadiannya aku sama Pelangi tersebar, Rico and friends mendatangi aku. Aduh, dia pasti bakal ngelabrak aku habis – habisan nih. Aku bergegas pergi dari dudukku. Tapi anak buah Rico menarik tas hitamku. Aku jatuh ke lantai dan merasa ketakutan sekali. Apalagi Dido dan Rahman yang bergabung di genk itu adalah juara boxing antar kampus. Keringat dingin bercucur dari dahiku hingga ujung dagu. Perlahan – lahan Rico menjulurkan tangannya. Aku memejamkan mata dengan kuat dan berusaha melindungi kepalaku dengan lenganku. Tapi apa? “ Slamet ya. Ternyata lo yang ngedapetin Pelangi duluan” Itu yang Rico ucapakan. Hah? Bener? Waw. Aku ga nyangka banget ada orang yang baik sampe kaya gitu. Makin seneng deh. Besoknya, aku berangkat ke kampus kaya biasa. Naik sepeda motor sama boncengin Pelangi. Pelangi juga memberiku gantungan kunci benang berwarna – warni mulai dari merah dan berurut sampai ungu. Ditengahnya terdapat plastik bertuliskan ‘Rainbow’ dan sekarang kugunakan untuk menghias kunci sepeda motorku. Pulangnya aku dikabarkan dengan kabar yang sangat tidak menggembirakanku. Ayahku masuk rumah sakit! Mengapa? Aku juga ga tau. Intinya, mama meneleponku dan memberitahu kalau ayah masuk rumah sakit. Segera kulajukan dengan cepat Sportbikes menuju rumah sakit. Aku melihat mama, Tami dan Hugo terduduk lemas di ruang tunggu. Aku segera menghampiri mama. “ Mama! Gimana ayah?!” bermuka pucat mama menjawab, “Ayahmu kumat lagi To. Padahal sudah lama penyakit ayah tidak muncul.” Aku terduduk lesu ke kursi di sebelah adikku Tami. Tami memandangi wajahku dengan raut wajahnya yang pucat dan berusaha menahan tangis. Aku mempersilahkan untuk meletakkan kepalanya di dadaku. Kupeluk erat badan mungilnya. Dengan isak tangis keluargaku benar - benar dipenuhi haru hari ini, Otakku berjalan lambat ke belakang dan membiarkan kotak di pojok otakku memutar kembali memori kita sekeluarga. Aku teringat beberapa minggu lalu saat ayah baru pulang dari Amerika. Keluargaku benar – benar senang dan bahagia. Hingga kutemui Pelangi dan kutembak dia. Saat ayah memberikan oleh – olehnya pada kami. Dan saat Hugo menggangguku ketika bertelepon dengan Pelangi. Oh betapa berbeda sekali dengan hari ini. “Tito!!” panggil mama dan menyadarkan lamunanku akan memori beberapa minggu lalu. Mama memberi kertas berisi biaya yang harus dibayar untuk perawatan ayah. “ Segini banyak, Ma?” aku bertanya heran pada mama. Mama menganggukkan kepalanya pertanda kata – kata “ IYA” Gimana cara mendapatkan uang sebanyak ini? Aduh… Pikiranku lebih kacau dan makin stress ketika Pelangi berkata ia akan pergi ke Australia. Ya ampun! Apa ada lagi cobaan yang akan menerkamku setelah ini? Ah! Terpaksa aku harus merelakan kepergian Pelangi ke Australia. Tapi kali ini lebih haru lagi yang kurasakan. Hatiku seakan dicabik – cabik. Aku berharap Pelangi bisa mengingatku di sana. Kuharap Pelangi juga akan menepati dan tidak mengingkari belasan janjinya padaku. Baiklah, aku masih punya gantungan kunci dari Pelangi. Aku harus memikirkan caraku mendapatkan uang untuk perawatan ayah. Tapi dimana? Oh iya! Ada Paman Heru! Paman yang paling berjasa di dunia balapku. Aku pergi ke rumah Paman Heru saat itu juga. Aku lihat Paman Heru sedang bersantai di depan rumahnya sambil minum kopi. Aku menyapanya dan mulai berbincang beberapa lama. “Kamu butuh uang berapa To?” Paman Heru bertanya sambil bersiap mengambil dompet kulit dari saku celananya. “Segini Paman” aku memberikan kertas yang diberikan mama saat di rumah sakit. “ Wah. Banyak nih To. Oke paman mau kasih. Tapi Cuma bisa seperempatnya aja. Sisanya cari sendiri oke?” sahut paman. “Oke deh paman.” Balasku sedikit kecewa. Paman Heru mengeluarkan hampir seluruh isi dompetnya. Ku raih uang itu. Aku mengucapkan terimakasih. “ Ehm, paman. Cari sisanya dimana yah? Maaf ya paman kalo ngrepotin..” “ Aduh dimana ya? Paman Heru udah jarang banget ketemu event – event balap.” Jawab Paman Heru. “ Bener nih Paman? Ngga ada sama sekali?” tanyaku sekali lagi untuk meyakinkan. “ Ada sih satu. Paman kemarin ketemu satu event. Hadiahnya lumayan gede juga” jawab paman sekali lagi. “Ya udah aku ikut.” Jawabku tanpa pikir panjang. “Tapi yang ngadain Komunitas Bali.” Ujar Paman. “Hah? Bali? Balap Liar paman?” tanyaku dengan heran. “Iya. Kamu tau kan konsekuensinya?” “Emmmm, oke deh gapapa. Pokoknya ayah sembuh.” Setelah kubicarakan hal ini dengan mama, Tami dan Hugo, tak ada yang menyetujui kesepakatanku kecuali Hugo. Hanya dia yang menyemangatiku saat itu. “ Udah To. Kalo ada barang yang bisa dijual, biar mama jual daripada kamu ikut balapan kaya gitu.” Mama melarangku. “ Iya kak. Biar nanti Tami jual gorengan atau apa gitu buat bayar biayanya ayah. Daripada kakak nanti kenapa – napa.” Tami yang masih di bangku SD itu juga berusaha melarang. Tapi keputusanku udah bulat. Aku akan tetap mengikuti balap ini. Hari yang kutunggu akhirnya tiba. Sudah siap aku di atas motor balapku ini. Tak lupa ada gantungan kunci dari Pelangi yang menemaniku. Para cewek – cewek di depanku menarik bendera hitam putih di tangan mereka. Segera melaju kami semua. Urutan pertama ada rivalku si Joe. Tapi aku berusaha menyalipnya. Beberapa lap sudah kulewati. Tinggal satu lap lagi. Aku masih di urutan dua. Joe mengencangkan lagi gasnya. Aku juga tak mau kalah. Aku tancap gasku. Kini jarakku dengan Joe hanya beberapa cm! Kutancap lagi gasku! Garis finish sudah ada di depanku. Mataku mulai jeli memainkan trik. Kutancap gas hingga aku berada di depan Joe. Kuhalangi laju motor Joe dengan zig zag. Tinggal sedikit lagi.. Ya, ya, ya.. YESSS!!! Aku berhasil mencapai urutan pertama di garis finish. Paman Heru berteriak menyemangatiku dari jauh. Para penonton menyoraki dan memberi tepuk tangan untukku. Sangat haru sekali. Sangat memuaskan. Tapi, polisi! Polisi! Polisi! Penonton berlarian kesana kemari. Para pembalap lain melaju kencang tak berarah. Paman Heru berteriak padaku “Tito!!!! Ayo pergi!!!! Paman ga mau kamu ditangkap polisi!!!” “Lhoh kenapa paman???!!!!! Aku kan belum dapat hadiahnya!!!!” teriakku membalas paman Heru. “Tito ini Balap Liar!!!!! Kamu lupa ya????!!!!!!” Jregg. Oh iya!! Aku baru teringat. Kutancap gasku. Aku melaju tanpa arah. Tak kusangka segerombolan cewek centil berlari dengan histeris di depanku. Aku rem motorku dengan sangat mendadak dan dengan kecepatan yang melebihi normalnya. Keseimbanganku goyah. Aku terjatuh dari motorku! Kaki kiriku tertindih body motorku. Sebelum kubebaskan kaki kiriku, kuraih dulu gantungan kunci dari Pelangi. Sedikit lagi…, yah! Aku berhasil membebaskan kakiku! Gantungan kunci dari Pelangi juga sudah kukantongi. Belum aku berdiri dari jatuhku, seorang pembalap dengan motor besarnya segera melindas kedua kakiku dengan kecepatan tinggi. Sakit sekali! Aku mengerang kesakitan. Benar – benar sakit. Lebih sakit daripada hatiku yang tercabik saat Pelangi pergi. Paman Heru datang menghampiriku. Belum sempat aku mendengar Paman Heru berbicara, pandangankupun gelap. Apa ini? Aku sudah mati? Oh aku sudah mati ya. Ternyata aku sudah mati. Perlahan – lahan aku membuka mataku. Rasanya sudah lama sekali aku tidur. Tapi ada mama di depanku. Tami dan Hugo juga ada. Baunya sama persis ketika aku melihat ayah yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Oh? Aku sedang ada di rumah sakit? Aku bangun dari tidurku. Kulihat anggota badanku. Ada yang hilang!! Kakiku!! Mana?? Dimana kedua kakiku? Tertanya peristiwa itu membuat aku kehilangan kedua kakiku. Harusnya aku menuruti nasehat mama dan Tami. Pasti tidak akan seperti ini jadinya. Ah! Tapi nasi telah menjadi bubur. Apa daya?? “Kak, waktu kakak koma, kak Pelangi dating kesini lho.” Kata Tami saat aku berbaring di ranjang tidur. “ Oh ya? Terus terus? Kak Pelangi bilang apa aja?” tanyaku penasaran dan langsung bangkit dari tidurku. “Enggak bilang apa – apa. Cuma kesini pegang tangan kak Tito terus pulang.” Jelas Tami. “Cuma gitu? Dia ga nitip apa – apa?” aku heran. “ Emm, enggak kok.” Jawab Tami ragu. “oh. Ya udah deh”. Siang itu hujan turun. Aku sangat ingat pada Pelangi. Soalnya dia pernah buat janji tiap ada hujan turun dia akan balik buat liat pelangi sama – sama. Dengan bantuan dorongan Hugo, aku menelusuri lorong rumah sakit hingga ke lobby dengan kursi roda. Kutunggu terus hingga Hugo tertidur di atas sofa. Tapi hingga larut ia tak juga datang. Namun aku sangat menyesal menunggunya sejak aku melihat surat yang terletak di atas meja. Andai saja waktu Tami bercerita padaku, aku tau kalau di tangannya ada surat dari Pelangi. Surat itu berisi : “Buat Tito sahabat gue sekaligus pacar gue yang paling gue sayang. To, gue minta maaf. Gue ga bisa balik lagi buat liat pelangi sama – sama lagi kaya dulu. Soalnya di sini gue udah ketemu ama cowok yang gue pikir bisa dampingin hidup gue. Tolong titip gantungan kuncinya ya. Rawat yang baik oke?” Itupun belum semua. Yang paling membuat aku menyesal menunggunya semalaman adalah kalimat terakhir dari suratnya. Yaitu: “Gue ga bisa hidup sama orang cacat kaya lo” Kini kusadari, pelangi hanya terbentuk dari pembiasan yang tidak nyata. Namun bisa membuat satu cahaya putih menjadi bermacam – macam warna. Tetapi pelangi hanya sementara dan bila tak ada air dan cahaya pelangi hanya akan mengingkari janjinya untuk menyinari dunia. Sama seperti si Pelangi. Pelangi memiliki ciri – ciri yang kuimpikan namun tidak nyata di hatinya. Ia bisa membuat hidupku berwarna dan ceria. Tapi hiburan itu hanya sementara untukku dan bila tidak ada diriku yang utuh seperti dulu, ia mengingkari janjinya dan berpaling.
Rabu, 20 Oktober 2010
dasar BLOON
setelah even inagurasi itu usai..
sekarang tinggal beban yang bakal aku hadepin selanjutnya.
apa itu?
yang pertama, sebagian senior udah percaya sama ku untuk mentitahkan beban ketua inagurasi untukku tahun depan.
mampus! siap gak aku?????
yang kedua
masalah hati.
kenak lagi kan?
dasar paook! tolol!
mau maki badan sendiri aja kalo inget kejadian pas inagurasi
begitu banyak kesempatan yang terlewati.
mamposlah sekarang aku
antara yakin dan tidak yakin. aku berdiri di tengah2nya
ampe terlarut larut
ada rasa enggan pergi
tapi ada rasa ingin memiliki!
mamposkan kau FALAH!
rasakan...
ini akibat jadi orang yang gak punya nyali
sekarang masih berkecamuk!
rasa ini patut di perjuangkan atau tidak?
iya atau tidak?
aku gak tau
trus sampe kapan gini?
aku jugak gak tau
jadi mau giimana sekarang?
aku masik gak tau
mau mintak tolong tapi entah sama sapa
andai saja KAU tau apa yang ku maksud tanpa aku beri tau dulu sama kau
berbelit-belit...
berakhir seperti apakah ini nanti?
apapun itu coba aja buat ikhlas
ikhlas lah satu2 nya jalan terbaik
demi aku dan kamu yang paling baik
dan rasa ini yang terbaik pula
tak terganti sudah..
hauuuuuuaaahh!!!!
sekarang tinggal beban yang bakal aku hadepin selanjutnya.
apa itu?
yang pertama, sebagian senior udah percaya sama ku untuk mentitahkan beban ketua inagurasi untukku tahun depan.
mampus! siap gak aku?????
yang kedua
masalah hati.
kenak lagi kan?
dasar paook! tolol!
mau maki badan sendiri aja kalo inget kejadian pas inagurasi
begitu banyak kesempatan yang terlewati.
mamposlah sekarang aku
antara yakin dan tidak yakin. aku berdiri di tengah2nya
ampe terlarut larut
ada rasa enggan pergi
tapi ada rasa ingin memiliki!
mamposkan kau FALAH!
rasakan...
ini akibat jadi orang yang gak punya nyali
sekarang masih berkecamuk!
rasa ini patut di perjuangkan atau tidak?
iya atau tidak?
aku gak tau
trus sampe kapan gini?
aku jugak gak tau
jadi mau giimana sekarang?
aku masik gak tau
mau mintak tolong tapi entah sama sapa
andai saja KAU tau apa yang ku maksud tanpa aku beri tau dulu sama kau
berbelit-belit...
berakhir seperti apakah ini nanti?
apapun itu coba aja buat ikhlas
ikhlas lah satu2 nya jalan terbaik
demi aku dan kamu yang paling baik
dan rasa ini yang terbaik pula
tak terganti sudah..
hauuuuuuaaahh!!!!
Kamis, 14 Oktober 2010
Balada-Balada cuap najis
Bukan nafasku yang membuat ku hidup
hanya karena tawamu yang merdu menyapa telingaku, hembuskan jiwa baru
Bukan matahari yang mencerahkan hatiku
hanya karena rona merah pipimu tatkala kau senyum
Bukan bulan bintang yang bergelantung di langit malam indahkan malamku..
hanya lamunanku saat andai saja ku disampingmu
hanya aku tak sekuat Bonaparte
hanya aku tak setampan Yusuf
hanya aku tak sepicisan Romeo
hingga aku tersujud pasrah
akan semua titahmu padaku
dengan tatapan ini
dengan sendu hati ini
dengan semua untaian kata-kata ini
dengan semua hal yang ada bertuliskan namamu
penuh harap kau memahami perasaan ini
sepenuhnya aku jatuh hati padamu
tiga kata yang hanya sedikit mewakilkan rasa hati ini....
I LOVE U..
hanya karena tawamu yang merdu menyapa telingaku, hembuskan jiwa baru
Bukan matahari yang mencerahkan hatiku
hanya karena rona merah pipimu tatkala kau senyum
Bukan bulan bintang yang bergelantung di langit malam indahkan malamku..
hanya lamunanku saat andai saja ku disampingmu
hanya aku tak sekuat Bonaparte
hanya aku tak setampan Yusuf
hanya aku tak sepicisan Romeo
hingga aku tersujud pasrah
akan semua titahmu padaku
dengan tatapan ini
dengan sendu hati ini
dengan semua untaian kata-kata ini
dengan semua hal yang ada bertuliskan namamu
penuh harap kau memahami perasaan ini
sepenuhnya aku jatuh hati padamu
tiga kata yang hanya sedikit mewakilkan rasa hati ini....
I LOVE U..
Rabu, 13 Oktober 2010
kronolog pagi -dari kos biadab sampe kampus-
tik..tik..tik..
jam dinding menunjukkan pukul 06.00
aku kuliah jam delapan hari ini.
tak sempat subuh, beranjak ke kamar mandi.
mata sayu ditambah dingin pagi dan air untuk mandi
langsung ku pakai celana panjangku dan kaos dalamnya
ku seduh teh dan ku ambil rokok yang aku taruh di sebelah tas ku.
menunggu teh ku agak hangat, ku bakar saja dulu sebatang..
tarik sebentar dan hembuskan..
kepulan asap beterbangan..itulah asap masalah.
berusaha lenyapkan masalah yang sumpek di dada dengan ku hembuskan bersama asap rokok ku
teh mulai dingin.
aku seruput perlahan. dan sebatang rokok pun habis.
jam sudah bergaya pukul 07.00
masih ada sejam lagi. kupikir lebih baik aku berangkat kampus sekarang.
berjalan kaki melihat bagaimana kota ini menyambut pagi.
ku tarik dari gantungan kemejaku yang agak kusut namun tak kumal itu.
ku pasang kancingnya satu per satu
semprotkan sedikit pewangi
dan ku pakai sepatu butut ku
setelah ku lihat agak rapi. bergegas lah aku turun dari lantai 3 kos ku yang biadab ini
di tengah jalan aku pasang lagi satu batang.
untuk menemani perjalanan ku kali ini
kota ini membosankan....
selalu menyambut pagi dengan kerasnya suara klakson
atau cacian para supir angkot yang ingin cepat jalan...
"kalu mau lancar terbang aja bos..."
berkata aku dalam hati.
sampai di kampus.
sampai lah di kelas.
di kelas ku jumpa orang2 yang ku kenal namun tak akrab
sekedar menyapa dan ucapkan selamat pagi.
walau cuma basa-basi.
teman2 ku belum datang.
aku kepagian. tak apalah..
ku buka kotaknya.. masih cukup untuk makan siang nanti.
memang cuman yang ada di kantong kiri ku ini yang setia menemani.
pukul 08
semua udah datang. termasuk teman2 akrab ku.
ngobrol, cengkrama, tertawa...
habiskan waktu untuk menunggu dosen yang "paling on time itu "
pukul 8.30
akhirnya sang raja datang..
ucapkan salam sembari kami buka diktat tebal yang menurutku sia-sia ini.
tak ada lagi obrolan, tak ada lagi basa-basi
ini saatnya aku belajar
aku bukan anak sekolah lagi..
jam dinding menunjukkan pukul 06.00
aku kuliah jam delapan hari ini.
tak sempat subuh, beranjak ke kamar mandi.
mata sayu ditambah dingin pagi dan air untuk mandi
langsung ku pakai celana panjangku dan kaos dalamnya
ku seduh teh dan ku ambil rokok yang aku taruh di sebelah tas ku.
menunggu teh ku agak hangat, ku bakar saja dulu sebatang..
tarik sebentar dan hembuskan..
kepulan asap beterbangan..itulah asap masalah.
berusaha lenyapkan masalah yang sumpek di dada dengan ku hembuskan bersama asap rokok ku
teh mulai dingin.
aku seruput perlahan. dan sebatang rokok pun habis.
jam sudah bergaya pukul 07.00
masih ada sejam lagi. kupikir lebih baik aku berangkat kampus sekarang.
berjalan kaki melihat bagaimana kota ini menyambut pagi.
ku tarik dari gantungan kemejaku yang agak kusut namun tak kumal itu.
ku pasang kancingnya satu per satu
semprotkan sedikit pewangi
dan ku pakai sepatu butut ku
setelah ku lihat agak rapi. bergegas lah aku turun dari lantai 3 kos ku yang biadab ini
di tengah jalan aku pasang lagi satu batang.
untuk menemani perjalanan ku kali ini
kota ini membosankan....
selalu menyambut pagi dengan kerasnya suara klakson
atau cacian para supir angkot yang ingin cepat jalan...
"kalu mau lancar terbang aja bos..."
berkata aku dalam hati.
sampai di kampus.
sampai lah di kelas.
di kelas ku jumpa orang2 yang ku kenal namun tak akrab
sekedar menyapa dan ucapkan selamat pagi.
walau cuma basa-basi.
teman2 ku belum datang.
aku kepagian. tak apalah..
ku buka kotaknya.. masih cukup untuk makan siang nanti.
memang cuman yang ada di kantong kiri ku ini yang setia menemani.
pukul 08
semua udah datang. termasuk teman2 akrab ku.
ngobrol, cengkrama, tertawa...
habiskan waktu untuk menunggu dosen yang "paling on time itu "
pukul 8.30
akhirnya sang raja datang..
ucapkan salam sembari kami buka diktat tebal yang menurutku sia-sia ini.
tak ada lagi obrolan, tak ada lagi basa-basi
ini saatnya aku belajar
aku bukan anak sekolah lagi..
aku adalah
TUHAN SEMBILAN SENTI - taufiq ismail
Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-
perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
sumber: http://nurudin.jauhari.net
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang goblok merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
Amin Yaa Rabbalalamin
Jumat, 08 Oktober 2010
BEGITU SAJA - slank
Ada bangsat di korsi
Menggigiti pantatku Auw !
Kau tinggalkan-tinggalkan diriku malam ini
Begitu saja... oya
Ada bangsat di korsi
Menggerogoti darahku
Kau maki maki diriku Begitu saja
Bangsatpun jadi gemuk
Berisi darah-darahku
lalu cabut dariku
Aku terkapar kaku !!!
Oh bangsatku yang cantik
jangan kau tinggalkan diriku
Oh... bangsatku tercinta
Jangan kau maki aku... jangan !!!
Lo jangan tinggalin gue dan
Lo jangan maki-maki gue deh
Lo khan nggak mau dibilang bangsat
Dan lo juga bukan bangsat khan ?
Jangan gitu lagi yah... awas loch
Menggigiti pantatku Auw !
Kau tinggalkan-tinggalkan diriku malam ini
Begitu saja... oya
Ada bangsat di korsi
Menggerogoti darahku
Kau maki maki diriku Begitu saja
Bangsatpun jadi gemuk
Berisi darah-darahku
lalu cabut dariku
Aku terkapar kaku !!!
Oh bangsatku yang cantik
jangan kau tinggalkan diriku
Oh... bangsatku tercinta
Jangan kau maki aku... jangan !!!
Lo jangan tinggalin gue dan
Lo jangan maki-maki gue deh
Lo khan nggak mau dibilang bangsat
Dan lo juga bukan bangsat khan ?
Jangan gitu lagi yah... awas loch
aku Jend. Soeharto
Aku ingin memberikan yang terbaik untuk negeriku, tetapi pada kenyataannya akulah orang yang paling banyak mendapat “mendali hujatan” dan “tanda bintang kejahatan” di pundakku. Aku selalu dicap sebagai biang kerok segala kerusakan yang terjadi di negeri ini.
Banyak hal yang menjadi sorotan sejak aku meniti karir di militer sampai aku menjadi Presiden, dan yang tertuang dalam gugatan sejarah ini hanya beberapa bagian dari dari kesalahan yang dibebankan kepadaku dan dianggap akulah satu-satunya yang bersalah sementara yang lain putih bersih.
- Peristiwa penyelundupan peralatan TNI AD.
- Peristiwa G30S PKI
- Turunnya Supersemar
- Penembakan Misterius.
Dalam perjalanan karierku sebagai seorang tentara aku pernah tersandung kasus penyelundupan peralatan TNI AD. Kasus itu benar-benar ada dan bukan rekayasa sejarah. Yang menjadi permasalahan adalah semua orang menghujatku karena aku mampu menghindar dari sanksi hukum yang sebenarnya harus aku terima. Aku seharusnya telah masuk penjara, dan dikeluarkan atau dipecat dari dinas TNI AD. Semua mennghujatku, tapi ada satu hal yang mereka lupakan. Pada saat kasus tersebut mulai ditangani aku sudah tidak punya kekuasaan apa-apa lagi selain mengajukan pembelaan diri, dan itu suatu hal lumrah dalam dunia hukum. Seorang terorispun berhak melakukan pembelaan diri baik secara langsung maupun melalui seorang pengacara. Dan usahaku berhasil, aku tidak dipenjara ataupun dipecat dari dinas TNI. Aku boleh dihujat, tetapi seharusnya para Oditur Militer yang menangani kasusku juga dihujat. Dalam tim Mahmil ada Letjen. DI. Panjaitan, mengapa tidak engkau hujat dia karena telah melepaskanku. Bagaimana dengan Jenderal A. Yani dan Jenderal Nasution selaku atasanku pada saat itu, mengapa mereka tidak mengambil langkah agar aku dapat dikeluarkan dari dinas TNI. Dan bagaimana juga dengan Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI. Seandainya mereka mengambil langkah yang tegas pada saat itu atau bahkan menjatuhi aku dengan hukuman mati, tentu sejarah akan berkata lain. Mungkin tidak akan terjadi G30S PKI dan takkan pernah ada Supersemar. Tapi pernahkah ada hujatan serta cacian terhadap May.jend. DI. Panjaitan, Jend. A. Yani dan Jend. Nasution atau bahkan terhadap Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI karena telah meloloskan seorang penyelundup seperti aku. Tidak ada, sekali lagi tidak ada. Mereka semua dianggap bersih dan putih, hanya Jenderal Soehartolah yang hitam dan kotor.
Peristiwa G30S PKI. Peristiwa tragis ini benar-benar menjadi beban serta warisan sejarah hitam dalam perjalan hidupku. Semua orang terheran-heran dan memandang sebagai suatu kejanggalan karena aku terlepas dari daftar Jenderal yang tersingkirkan (terbunuh). Sebagai Pangkostrad seharusnya aku juga bagian dari target pembersihan waktu itu. Satu hal yang perlu dicatatat disini adalah, pada saat aku menjabat sebagai Pangkostrad lembaga ini baru terbentuk sehingga belum memiliki pengaruh besar dilingkungan TNI AD, kondisi Kostrad pada saat itu tak lebih dari penampungan anggota TNI AD kelas dua. Tak heran apabilabila pada saat itu aku termasuk Jenderal yang tidak diperhitungkan. Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana jabatan Pangkostrad merupakan jalur licin menuju puncak pimpinan AD bahkan Panglima ABRI.
Kembali pada masalah G30S PKI, ada beberapa pengamat yang menyebutkan bahwa peristiwa itu timbul dari konflik intern AD. Andai analisa itu benar maka pertanyaannya adalah siapa saja orang yang berperan dilingkup TNI AD. Disana ada Jenderal A. Yani juga Jenderal Nasution. Keduanya lebih memiliki peluang untuk maju sebagai orang pertama di negeri ini. Bukan Soeharto, karena dia hanya seorang Panglima dari pasukan cadangan yang tidak diperhitungkan.
Aku juga dituduh melakukan kudeta merangkak. Sekali lagi merangkak. Baik aku terima tuduhan tersebut. Bila itu disebut merangkak tentu memiliki makna sebagai kudeta perlahan-lahan. Disini dapat ditarik kesimpulan bahwa masih ada banyak waktu untuk menghentikan gerakanku. Mengapa Panglima Tertinggi ABRI dalam hal ini Presiden Soekarno tidak mengambil langkah tegas. Tidak cukupkah sisa angkatan lain untuk menghancurkan kekuatanku pada saat itu, kemana AL dengan KKO nya, kemana Polisi yang waktu itu masih menjadi bagian dari ABRI, dan kemana kekuatan AU saat dibutuhkan oleh negara pada saat itu. Untuk menghancurkan aku dan pasukanku tak lebih dari menepuk seekor lalat. Panglima Tertinggi ABRI pada saat itu dapat segera mengeluarkan perintah untuk menangkap aku dan pasukanku. Mengapa sampai dua kali Presiden Soekarno melepasku dari sesuatu yang dianggap bersalah. Pertama disaat aku melalukan penyelundupan, kedua disaat aku melaksanakan kudeta merangkak (menurut orang yang membenciku), jawabnya “hanya aku dan Bung Karno yang tahu.” Dan itu tertutup rapat sampai masing-masing dari kami menemui Sang Pencipta. Presiden Soekarno bukan type pemimpin yang tidak tegas. Tapi Beliau adalah seorang pemimpin yang kritis membaca situasi dan kondisi. Pencopotan Jenderal Nasution (walau akhirnya diangkat kembali) merupakan contoh dari ketegasan Presiden Soekarno. Kalau berbicara dendam terhadap Presiden Soekarno, maka seharusnya Nasution yang memiliki dendam terbesar, karena pernah dicopot dari dinas TNI oleh Presiden Soekarno.
Supersemar. Sebagian kalangan menyebutkan bahwa Supersemar ditandangani oleh Presiden Soekarno dibawah ancaman senjata api. Mari kita iris tipis-tipis masalah ini.
Pertama: Dengan asumsi bahwa konsep Supersemar itu dibuat olehku sehingga isinya banyak merugikan posisi Presiden Soekarno maka perlu ancaman senjata api agar beliau memberikan tanda tangannya. Baik kita anggap itu benar. Yang menjadi masalah adalah: Mengapa keesokan harinya Presiden Soekarno tidak segera memberi pengumuman bahwa telah terjadi pemaksaan disertai ancaman senjata api terhadap Presiden RI yang dilakukan oleh utusan Jenderal Soeharto, dan segera ditindak lanjuti oleh pembentukan tim khusus yang terdiri dari beberapa Panglima Angkatan guna menangkap Jenderal Soeharto dan pasukannya. Bila langkah itu dilakukan maka selesailah cerita kehidupan Jenderal Soeharto, karena dalam waktu singkat tentu aku sudah dihukum mati dihadapan regu tembak.
Kedua: Bila konsep itu aku yang membuat dan isinya banyak berpihak kapadaku, kenapa aku harus memalsukannya serta menghilangkan Supersemar yang asli seperti yang dituduhkan padaku selama ini, toh di atasnya sudah ada tanda tangan asli Presiden Soekarno.
Kesimpulannya adalah: Aku tidak memalsukan Supersemar. Aku tidak memaksakan kehendak terhadap Presiden Soekarno. Isyu itu dihembuskan oleh mereka yang merasa ikut andil dalam proses berdirinya ORBA dan merasa tidak mendapat bagian apa-apa setelah ORBA berdiri tegak. Mereka beranggapan bahwa perjuangan sebagai proses membuat roti, dengan harapan setelah roti masak lalu diiris kecil-kecil untuk dibagikan kepada mereka yang merasa berjasa. Tidak, aku tidak suka cara itu.
Dan anehnya justru saat ini aku melihat hal itu dianggap sebuah kebenaran. Lihat saja mereka yang mendukung SBY dalam sebuah koalisi, saat SBY terpilih mereka semua antri untuk mendapatkan roti kekuasaan tanpa beban rasa malu sedikitpun. Mau jadi apa negeri ini bila kekuasaan telah dipandang sebagai “Roti.”
Penembakan Misterius. Jujur aku yang memerintahkan operasi tersebut. Aku sudah jenuh melihat Penegak Hukum yang sering melepas pelaku tindak kejahatan hanya karena uang suap yang diberikan oleh pelaku kejahatan. Ada uang perkara selesai, besok merampok lagi untuk mencari uang pengganti yang telah diberikan kepada para penegak hukum. Aku kira begitulah hitungan bisnis para pelaku kejahatan. Maka aku putuskan untuk tembak ditempat bagi para pelaku kejahatan. Dan untuk itu aku dihujat melanggar HAM. Oke aku terima. Tetapi apa yang telah dilakukan olek penegak HAM terhadap korban perampokan yang terkadang diikuti pemorkasaan. Apa yang dilakukan oleh lembaga penegak HAM terhadap anak yatim serta janda yang suaminya meninggal akibat perampokan. Saat itu HAM diam dan bungkam seribu bahasa. Aku bingung terhadap para penegak HAM, bahkan proses penembakan terhadap para pelaku tindak terorismepun dianggap melanggar HAM. Apakah para penegak HAM perlu merasakan ledakan bom dari teroris sehingga mereka dapat merasakan secara langsung dampak dari aksi teroris yang ada di Indonesia.
Rasanya sudah cukup aku bicara, aku sudah lelah dan biarlah sejarah yang mengkaji apakah Indonesia menjadi lebih baik atau lebih terpuruk setelah ditinggal olehku yang sementara ini mereka sebut diktator, koruptor dan entah apalagi.
Banyak hal yang menjadi sorotan sejak aku meniti karir di militer sampai aku menjadi Presiden, dan yang tertuang dalam gugatan sejarah ini hanya beberapa bagian dari dari kesalahan yang dibebankan kepadaku dan dianggap akulah satu-satunya yang bersalah sementara yang lain putih bersih.
- Peristiwa penyelundupan peralatan TNI AD.
- Peristiwa G30S PKI
- Turunnya Supersemar
- Penembakan Misterius.
Dalam perjalanan karierku sebagai seorang tentara aku pernah tersandung kasus penyelundupan peralatan TNI AD. Kasus itu benar-benar ada dan bukan rekayasa sejarah. Yang menjadi permasalahan adalah semua orang menghujatku karena aku mampu menghindar dari sanksi hukum yang sebenarnya harus aku terima. Aku seharusnya telah masuk penjara, dan dikeluarkan atau dipecat dari dinas TNI AD. Semua mennghujatku, tapi ada satu hal yang mereka lupakan. Pada saat kasus tersebut mulai ditangani aku sudah tidak punya kekuasaan apa-apa lagi selain mengajukan pembelaan diri, dan itu suatu hal lumrah dalam dunia hukum. Seorang terorispun berhak melakukan pembelaan diri baik secara langsung maupun melalui seorang pengacara. Dan usahaku berhasil, aku tidak dipenjara ataupun dipecat dari dinas TNI. Aku boleh dihujat, tetapi seharusnya para Oditur Militer yang menangani kasusku juga dihujat. Dalam tim Mahmil ada Letjen. DI. Panjaitan, mengapa tidak engkau hujat dia karena telah melepaskanku. Bagaimana dengan Jenderal A. Yani dan Jenderal Nasution selaku atasanku pada saat itu, mengapa mereka tidak mengambil langkah agar aku dapat dikeluarkan dari dinas TNI. Dan bagaimana juga dengan Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI. Seandainya mereka mengambil langkah yang tegas pada saat itu atau bahkan menjatuhi aku dengan hukuman mati, tentu sejarah akan berkata lain. Mungkin tidak akan terjadi G30S PKI dan takkan pernah ada Supersemar. Tapi pernahkah ada hujatan serta cacian terhadap May.jend. DI. Panjaitan, Jend. A. Yani dan Jend. Nasution atau bahkan terhadap Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi ABRI karena telah meloloskan seorang penyelundup seperti aku. Tidak ada, sekali lagi tidak ada. Mereka semua dianggap bersih dan putih, hanya Jenderal Soehartolah yang hitam dan kotor.
Peristiwa G30S PKI. Peristiwa tragis ini benar-benar menjadi beban serta warisan sejarah hitam dalam perjalan hidupku. Semua orang terheran-heran dan memandang sebagai suatu kejanggalan karena aku terlepas dari daftar Jenderal yang tersingkirkan (terbunuh). Sebagai Pangkostrad seharusnya aku juga bagian dari target pembersihan waktu itu. Satu hal yang perlu dicatatat disini adalah, pada saat aku menjabat sebagai Pangkostrad lembaga ini baru terbentuk sehingga belum memiliki pengaruh besar dilingkungan TNI AD, kondisi Kostrad pada saat itu tak lebih dari penampungan anggota TNI AD kelas dua. Tak heran apabilabila pada saat itu aku termasuk Jenderal yang tidak diperhitungkan. Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana jabatan Pangkostrad merupakan jalur licin menuju puncak pimpinan AD bahkan Panglima ABRI.
Kembali pada masalah G30S PKI, ada beberapa pengamat yang menyebutkan bahwa peristiwa itu timbul dari konflik intern AD. Andai analisa itu benar maka pertanyaannya adalah siapa saja orang yang berperan dilingkup TNI AD. Disana ada Jenderal A. Yani juga Jenderal Nasution. Keduanya lebih memiliki peluang untuk maju sebagai orang pertama di negeri ini. Bukan Soeharto, karena dia hanya seorang Panglima dari pasukan cadangan yang tidak diperhitungkan.
Aku juga dituduh melakukan kudeta merangkak. Sekali lagi merangkak. Baik aku terima tuduhan tersebut. Bila itu disebut merangkak tentu memiliki makna sebagai kudeta perlahan-lahan. Disini dapat ditarik kesimpulan bahwa masih ada banyak waktu untuk menghentikan gerakanku. Mengapa Panglima Tertinggi ABRI dalam hal ini Presiden Soekarno tidak mengambil langkah tegas. Tidak cukupkah sisa angkatan lain untuk menghancurkan kekuatanku pada saat itu, kemana AL dengan KKO nya, kemana Polisi yang waktu itu masih menjadi bagian dari ABRI, dan kemana kekuatan AU saat dibutuhkan oleh negara pada saat itu. Untuk menghancurkan aku dan pasukanku tak lebih dari menepuk seekor lalat. Panglima Tertinggi ABRI pada saat itu dapat segera mengeluarkan perintah untuk menangkap aku dan pasukanku. Mengapa sampai dua kali Presiden Soekarno melepasku dari sesuatu yang dianggap bersalah. Pertama disaat aku melalukan penyelundupan, kedua disaat aku melaksanakan kudeta merangkak (menurut orang yang membenciku), jawabnya “hanya aku dan Bung Karno yang tahu.” Dan itu tertutup rapat sampai masing-masing dari kami menemui Sang Pencipta. Presiden Soekarno bukan type pemimpin yang tidak tegas. Tapi Beliau adalah seorang pemimpin yang kritis membaca situasi dan kondisi. Pencopotan Jenderal Nasution (walau akhirnya diangkat kembali) merupakan contoh dari ketegasan Presiden Soekarno. Kalau berbicara dendam terhadap Presiden Soekarno, maka seharusnya Nasution yang memiliki dendam terbesar, karena pernah dicopot dari dinas TNI oleh Presiden Soekarno.
Supersemar. Sebagian kalangan menyebutkan bahwa Supersemar ditandangani oleh Presiden Soekarno dibawah ancaman senjata api. Mari kita iris tipis-tipis masalah ini.
Pertama: Dengan asumsi bahwa konsep Supersemar itu dibuat olehku sehingga isinya banyak merugikan posisi Presiden Soekarno maka perlu ancaman senjata api agar beliau memberikan tanda tangannya. Baik kita anggap itu benar. Yang menjadi masalah adalah: Mengapa keesokan harinya Presiden Soekarno tidak segera memberi pengumuman bahwa telah terjadi pemaksaan disertai ancaman senjata api terhadap Presiden RI yang dilakukan oleh utusan Jenderal Soeharto, dan segera ditindak lanjuti oleh pembentukan tim khusus yang terdiri dari beberapa Panglima Angkatan guna menangkap Jenderal Soeharto dan pasukannya. Bila langkah itu dilakukan maka selesailah cerita kehidupan Jenderal Soeharto, karena dalam waktu singkat tentu aku sudah dihukum mati dihadapan regu tembak.
Kedua: Bila konsep itu aku yang membuat dan isinya banyak berpihak kapadaku, kenapa aku harus memalsukannya serta menghilangkan Supersemar yang asli seperti yang dituduhkan padaku selama ini, toh di atasnya sudah ada tanda tangan asli Presiden Soekarno.
Kesimpulannya adalah: Aku tidak memalsukan Supersemar. Aku tidak memaksakan kehendak terhadap Presiden Soekarno. Isyu itu dihembuskan oleh mereka yang merasa ikut andil dalam proses berdirinya ORBA dan merasa tidak mendapat bagian apa-apa setelah ORBA berdiri tegak. Mereka beranggapan bahwa perjuangan sebagai proses membuat roti, dengan harapan setelah roti masak lalu diiris kecil-kecil untuk dibagikan kepada mereka yang merasa berjasa. Tidak, aku tidak suka cara itu.
Dan anehnya justru saat ini aku melihat hal itu dianggap sebuah kebenaran. Lihat saja mereka yang mendukung SBY dalam sebuah koalisi, saat SBY terpilih mereka semua antri untuk mendapatkan roti kekuasaan tanpa beban rasa malu sedikitpun. Mau jadi apa negeri ini bila kekuasaan telah dipandang sebagai “Roti.”
Penembakan Misterius. Jujur aku yang memerintahkan operasi tersebut. Aku sudah jenuh melihat Penegak Hukum yang sering melepas pelaku tindak kejahatan hanya karena uang suap yang diberikan oleh pelaku kejahatan. Ada uang perkara selesai, besok merampok lagi untuk mencari uang pengganti yang telah diberikan kepada para penegak hukum. Aku kira begitulah hitungan bisnis para pelaku kejahatan. Maka aku putuskan untuk tembak ditempat bagi para pelaku kejahatan. Dan untuk itu aku dihujat melanggar HAM. Oke aku terima. Tetapi apa yang telah dilakukan olek penegak HAM terhadap korban perampokan yang terkadang diikuti pemorkasaan. Apa yang dilakukan oleh lembaga penegak HAM terhadap anak yatim serta janda yang suaminya meninggal akibat perampokan. Saat itu HAM diam dan bungkam seribu bahasa. Aku bingung terhadap para penegak HAM, bahkan proses penembakan terhadap para pelaku tindak terorismepun dianggap melanggar HAM. Apakah para penegak HAM perlu merasakan ledakan bom dari teroris sehingga mereka dapat merasakan secara langsung dampak dari aksi teroris yang ada di Indonesia.
Rasanya sudah cukup aku bicara, aku sudah lelah dan biarlah sejarah yang mengkaji apakah Indonesia menjadi lebih baik atau lebih terpuruk setelah ditinggal olehku yang sementara ini mereka sebut diktator, koruptor dan entah apalagi.
coretan dari ki semar
Sepinya padepokan Ki Semar pagi itu dipecahkan oleh jeritan beberapa penduduk desa memanggil Ki Semar. “Ki.., Ki Semar, buka pintu Ki” teriak beberapa penduduk desa memanggil Ki Semar.
Kreek…, suara derit pintu Ki Semar yang terbuat dari bambu menghentikan teriakan para penduduk desa. “Ada apa kok jerit-jerit, kok kayak orang disunat nggak pakai suntikan patirasa” omel Ki Semar sambil keluar dari rumahnya. ” Ah jangan sewot gitu Ki, kita kesini mau ngasih kabar gembira buat Ki Semar.” jawab salah satu penduduk desa. “Kalau gitu ayo duduk di serambi depan saja biar tambah enak ngobrolnya” sahut Ki Semar sambil melangkah keserambi depan yang suasananya memang lebih segar karena samping kanan kiri serambi ini terbuka.
Setelah para tamu duduk melingkar diatas dipan yang terbuat dari bambu maka mulailah Ki Semar mengajak ngobrol para tamunya. “Nah sekarang ceritakan apa yang membuat kalian berteriak teriak kayak orang kesetanan.” “Begini Ki, aku lihat di TV kalau anggota DPR sekarang sudah baru. Bahkan pimpinannya sekarang dipegang oleh Taufik Kiemas, dan hebatnya lagi Taufik Kiemas ini suami Megawati artinya dia menantu Presiden Soekarno tokoh yang selama ini menjadi idola Ki Semar. Ayo ngaku, pasti Ki Semar yang jadi tim suksesnya.” “Tim sukses dengkulmu. Aku kan dulu sudah ngomong Megawati saja tidak mewarisi inti ajaran serta karakterBung Karno, apalagi ini hanya mantunya. Tipis sekali bahkan mungkin akan jauh dari karakter Bung Karno. Kok malah aku dituduh jadi tim suksesnya.” demikian Ki Semar menjawab obrolan para tamunya.
Semua diam, semua bisu hingga suasana padepokan Ki Semar kembali sepi. Tapi suasana itu tidak berlangsung lama, karena salah seorang dari para tamu nyeletuk bertanya: “Kalau dalam pandangan Ki Semar siapa kiranya orang yang layak menjadi Ketua MPR sehingga kinerja DPR dapat berjalan dengan semestinya, tidak seperti periode yang lalu.” demikian orang tersebut mengakhiri kata-katanya sambil menuding ke dinding yang terdapat foto beberapa anggota DPR periode 2004-2009 yang tidur pulas saat berlangsung sidang. “Fasilitas minta mewah, gaji harus tinggi, uang sidang besar ujung-ujungnya hanya buat bayar orang tidur.” damprat salah satu tamu Ki Semar.
Dengan tak sabar salah satu tamu kembali bertanya, “Gimana Ki, siapa orang yang pantas jadi Ketua MPR.” “Noordin M Top” jawab Ki Semar seenaknya. Andai ditempat itu terjadi gempa seperti di Sumatera mungkin para tamu tidak terlalu kaget, dibandingkan jawaban Ki Semar. Bahkan diantara mereka yang sedang merokok sampai terbatuk-batuk karena kagetnya.
Dengan tatapan mata yang tajam terhadap Ki Semar salah satu tamu berkata: “Saya tidak menduga bahwa Ki Semar yang selama ini kita hormati dan menjadi tempat konsultasi warga desa ternya tak lebih dari seoarang anggota teroris. Maka dengan sangat menyesal saya berharap Ki Semar secepatnya meninggalkan dusun ini. Biarpun dusun ini sangat terpencil tapi penuh kedamaian, saya tidak mau menjadi rusak hanya gara-gara menjadi sarang agen teroris.”
“Setuju…” teriak tamu yang lain.
“Diam” tiba-tiba Ki Semar membentak para tamu. Dan ajaibnya semua suara secara serentak berhenti, rupanya para tamu yang terdiri dari penduduk sekitar padepokan Ki Semar masih menghormati dan merasa segan terhadap Ki Semar yang selama ini mereka jadikan panutan. Sambil mengangkat kendi air yang selalu tersaji di serambi depan padepokan, Ki Semar melanjutkan kata-katanya. “Sudah berapa kali aku ingatkan, jangan memotong pembeciraan yang belum selesai. Dan jangan sok mengambil keputusan secara spontan terhadap masalah yang belum jelas, apalagi langkah spontan yang bersifat anarkis seperti yang hampir saja kalian lakukan barusan.”
Suasana kembali hening, hanya sesekali terdengar bisik-bisik para tamu yang saling menyalahkan atas kejadian barusan dan sempat membuat Ki Semar hampir emosi. “Sudahlah jangan saling menyalahkan, lebih baik kalian dengar penjelasanku agar tidak salah tafsir lagi. Begini, aku menyebut nama Noordin M Top bukan berarti aku pengikutnya. Aku sangat menolak aksi pengeboman yang dilakukannya, karena banyak rakyat kecil, orang tua dan anak-anak menjadi korban. Angka duda, janda dan anak yatim meningkat pesat. Tentu saja hal ini meninggalkan penderiataan panjang bagi mereka. Tapi aku membaca dari sisi lain tentang sikap dan karakter kepemimpinan Noordin M Top serta pola pendekatan terhadap seluruh anggota jaringan. Noordin M Top telah mampu membuat semua anggota jaringan melaksanakan berbagai tugas dengan tanggung jawab yang tinggi bahkan sampai mempertaruhkan nyawa tanpa ada sedikitpun dipengaruhi oleh faktor materi (uang). Bisa kita bayangkan seandainya Noordin M Top menjadi ketua MPR dan melakukan doktrin terhadap para anggota DPR sebagaimana dia mendoktrin para anggota jaringan teroris, maka Senayan akan berisi orang-orang yang berdedikasi tinggi untuk menyampaikan aspirasi rakyat kecil. Anggta DPR akan berteriak tanpa rasa takut bila rakyat kecil diperlakukan tidak adil bahkan nyawapun akan dipertaruhkan untuk tugasnya membela kepentingan rakyat kecil. Tidak akan ada anggota DPR yang mengajukan kenaikan uang gaji, uang sidang, kunjungan kerja ke daerah. Semua akan menerima dengan ikhlas apa yang telah diberikan oleh negara kepadanya. Jangan harap para penegak hukum untuk menangani kasus korupsi yang melibatkan anggota dewan yang “Terhormat.” Saya yakin Noordin M Top dan semua jaringannya bekerja tanpa mengharap finansial untuk diri pribadi. Semua dana yang dia terima benar-benar disalurkan untuk kepentingan perjuangan. Bisa dibayangkan alangkah mulianya Jabatan Ketua MPR dan para anggota DPR apabila memiliki etos kerja sekali lagi etos kerja seperti Noordin M Top dan anggota jaringannya.” Demikian Ki Semar mengakhiri kalimatnya. “Jadi yang dimaksud Ki Semar adalah etos kerja dari Noordin M Top, bukan pada aksinya” demikian celoteh salah satu tamu yang hadir. “Hai nyong, sejak kapan otak kamu jadi encer he..he” teguran Ki Semar membuat para tamu tertawa terpingkal-pingkal.
Tak terasa waktu sudah meenjelang sore, para tamupun pamit undur diri pada Ki Semar. Baru beberapa langkah Mereka pergi Ki Semar memanggil: “Hai jadi apa tidak aku diusir dari dusun ini?” Sambil berjalan pulang salah satu penduduk kampung berteriak “Ki Semar boleh pergi, kalau memang Ki Semar tega terhadap kita semua.”
Dengan penuh rasa haru Ki Semar kembali masuk ke padepokan. Suara lirih keluar dari mulutnya, “Dunia memang aneh.”
Salam: Ki Semarhttp://penakisemar.wordpress.com
Kamis, 07 Oktober 2010
tips n trik olahraga otak
Olahraga otak sama pentingnya dengan olahraga tubuh. Dengan olahraga otak, akan terbentuk saraf baru yang dapat melindungi terhadap gejala demensia atau kepikunan. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk olahraga otak.
Dilansir dari Livestrong, berikut 10 cara melatih atau olahraga otak:
1. Membiasakan aktif menjadi kidal (aktif tangan kiri) dan juga kanan
Lakukan tugas dengan tangan non-dominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
Lakukan tugas dengan tangan non-dominan, jika biasanya dominan tangan kanan maka gunakan tangan kiri (kidal) dan sebaliknya. Contohnya saat menggunakan mouse komputer, menyikat gigi dan mengikat sepatu dengan arah yang berlawanan. Menurut Franklin Institute, jenis latihan ini dapat memperkuat hubungan saraf yang ada dan bahkan membentuk saraf baru.
2. Bermain puzzle atau teka-teki silang
Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif LearningRx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
Teka-teki silang, puzzle, Sudoku dan jenis puzzle lainnya, dapat melatih otak khususnya otak kiri, menurut pusat pelatihan kognitif LearningRx. Tambahkan strategi baru untuk mengefektifkan latihan otak, misalnya memecahkan teka-teki silang dengan tema yang tidak biasa.
3. Menikmati musik
Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.
Selain mendengarkan musik, belajar juga untuk memainkan instrumen musik. Para ahli juga merekomendasikan untuk mengaktifkan dua indera sekaligus, seperti mendengarkan musik dan mencium bunga.
4. Membaca
Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr Nikolaos Scarmeas padaa tahun 2001, membaca dapat membantu membangun ‘cadangan kognitif’ untuk menunda timbulnya demensia.
Membaca dapat melenturkan otot-otot otak, baik bacaan ringan (seperti komik atau majalah) maupun bacaan untuk informasi. Dan menurut studi Dr Nikolaos Scarmeas padaa tahun 2001, membaca dapat membantu membangun ‘cadangan kognitif’ untuk menunda timbulnya demensia.
5. Hidup sosial
Otak dapat dilatih dengan menjalani kehidupan sosial Anda, misalnya dengan mengunjungi teman. Sebuah studi 2006 oleh Dr David Bennett dari Rush University Medical Center menemukan bahwa memiliki jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer.
Otak dapat dilatih dengan menjalani kehidupan sosial Anda, misalnya dengan mengunjungi teman. Sebuah studi 2006 oleh Dr David Bennett dari Rush University Medical Center menemukan bahwa memiliki jaringan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap gejala klinis penyakit Alzheimer.
6. Belajar bahasa asing
Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak Anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
Dengan belajar bahasa asing akan mengaktifkan bagian otak yang belum digunakan sejak Anda mulai berbicara. Sebuah studi tahun 2007 di York University di Toronto, menemukan bahwa penggunaan beberapa bahasa dapat meningkatkan suplai darah ke otak untuk menjaga kesehatan koneksi saraf.
7. Bermain permainan strategi
Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.
8. Ubah rutinitas
Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja.
9. Mencari hobi baru
Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Jika Anda bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika Anda bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif.
Permainan strategi seperti catur, monopoli atau game komputer lainnya, akan menggunakan otak kanan yang dapat membantu orang untuk lebih berpikir kreatif.
8. Ubah rutinitas
Menurut Lawrence Katz, profesor Neurobiologi di Duke University Medical Center, mengubah rutinitas dan cara-cara hidup baru dapat mengaktifkan koneksi otak yang sebelumnya tidak aktif. Latihan yang bisa dilakukan misalnya, mandi dengan mata tertutup atau mengatur ulang kantor atau meja.
9. Mencari hobi baru
Tantang otak untuk belajar keterampilan baru atau hal-hal yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya. Jika Anda bukan seniman, cobalah untuk belajar melukis atau memahat. Jika Anda bisa bermain piano, belajarlah memainkan gitar. Temukan sesuatu yang baru dan menarik untuk dapat menjaga otak tetap aktif.
10. Latihan fisik
Latihan fisik juga dapat meningkatkan kesehatan otak, karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori.
Latihan fisik juga dapat meningkatkan kesehatan otak, karena dapat meningkatkan aliran darah ke otak. Menurut Stanford Center on Longevity and the Max Planck Institute for Human Development, latihan fisik dapat meningkatkan perhatian, penalaran dan memori.
IBNU KHALDUN
Ibnu Khaldun, nama lengkap: Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami (عبد الرحمن بن محمد بن خلدون الحضرمي) lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Bapak Ekonomi
Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun. Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Karya tersebut disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978.
Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat, seperti ilmuwan Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum.
Sedangkan Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang ekonomi.
(Ibn Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian, indusrtri dan perdagangan, hak milik dan kemakmuran, dan sebagainya. Ia juga membahas berbagai tahapan yang dilewati masyarakat dalam perkembangan ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar yang menjelma dalam kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya berjenjang mundur,).
Sejalan dengan Shiddiqy Boulokia dalam tulisannya Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist”, menuturkan :
(Ibn Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran ekonomi fundamental, beberapa abad sebelum kelahiran ”resminya” (di Eropa). Ia menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak akan peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibn Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah mengarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang…)”
Lafter, penasehat economi president Ronald Reagan, yang menemukan teori Laffter Curve, berterus terang bahwa ia mengambil konsep Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat resesi ekonomi, yaitu mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran (ekspor) pemerintah. Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu dari semua pasar dalam hal besarnya pendapatan dan penerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka adalah wajar jika pasar yang lainpun akan ikut turun, bahkan dalam agregate yang cukup besar.
S.Colosia berkata dalam bukunya, Constribution A L’Etude D’Ibnu Khaldaun Revue Do Monde Musulman, sebagaimana dikutip Ibrahim Ath-Thahawi, mengatakan, ”Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial menjadikannya sebagai pionir ilmu filsafat sejarah, maka pemahamannya terhadap peranan kerja, kepemilikan dan upah, menjadikannya sebagai pionir ilmuwan ekonomi modern .(1974, hlm.477)
Oleh karena besarnya sumbangan Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi, maka Boulakia mengatakan, “Sangat bisa dipertanggung jawabkan jika kita menyebut Ibnu Khaldun sebagai salah seorang Bapak ilmu ekonomi.”[1] Shiddiqi juga menyimpulkan bahwa Ibn Khaldun secara tepat dapat disebut sebagai ahli ekonomi Islam terbesar (Ibnu Khaldun has rightly been hailed as the greatest economist of Islam)(Shiddiqy, hlm. 260)
Sehubungan dengan itu, maka tidak mengherankan jika banyak ilmuwan terkemuka kontemporer yang meneliti dan membahas pemikiran Ibnu Khaldun, khususnya dalam bidang ekonomi. Doktor Ezzat menulis disertasi tentang Ibnu Khaldun berjudul Production, Distribution and Exchange in Khaldun’s Writing dan Nasha’t menulis “al-Fikr al-iqtisadi fi muqaddimat Ibn Khaldun (Economic Though in the Prolegomena of Ibn Khaldun).. Selain itu kita masih memiliki kontribusi kajian yang berlimpah tentang Ibnu Khaldun. Ini menunjukkan kebesaran dan kepeloporan Ibnu Khaldun sebagai intelektual terkemuka yang telah merumuskan pemikiran-pemikiran briliyan tentang ekonomi. Rosenthal misalnya telah menulis karya Ibn Khaldun the Muqaddimah : An Introduction to History, Spengler menulis buku Economic Thought of Islam: Ibn Khaldun, Boulakia menulis Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist, Ahmad Ali menulis Economics of Ibn Khaldun-A Selection, Ibn al Sabil menulis Islami ishtirakiyat fi’l Islam, Abdul Qadir Ibn Khaldun ke ma’ashi khayalat”, (Economic Views of Ibn Khaldun), Rifa’at menulis Ma’ashiyat par Ibn Khaldun ke Khalayat” (Ibn Khaldun’s Views on Economics) Somogyi menulis buku Economic Theory in the Classical Arabic Literature, Tahawi al-iqtisad al-islami madhhaban wa nizaman wa dirasah muqaranh.(Islamic Economics-a School of Thought and a System, a Comparative Study), T.B. Irving menulis Ibn Khaldun on Agriculture”, Abdul Sattar menulis buku Ibn Khaldun’s Contribution to Economic Thought” in: Contemporary Aspects of Economic and Social Thingking in Islam.
Penutup
Paparan di atas menunjukkan bahwa tak disangsikan lagi Ibnu Khaldun adalah Bapak ekonomi yang sesungguhnya. Dia bukan hanya Bapak ekonomi Islam, tapi Bapak ekonomi dunia. Dengan demikian, sesungguhnya beliaulah yang lebih layak disebut Bapak ekonomi dibanding Adam Smith yang diklaim Barat sebagai Bapak ekonomi melalui buku The Wealth of Nation.. Karena itu sejarah ekonomi perlu diluruskan kembali agar ummat Islam tidak sesat dalam memahami sejarah intelektual ummat Islam. Tulisan ini tidak bisa menguraikan pemikiran Ibnu Khaldun secarfa detail, karena ruang yang terbatas dan lagi pula pemikirannya terlalu ilmiah dan teknis jika dipaparkan di sini. Teori ekonomi Ibnu Khaldun secara detail lebih cocok jika dimuat dalam journal atau buku.
Bapak Ekonomi
Di antara sekian banyak pemikir masa lampau yang mengkaji ekonomi Islam, Ibnu Khaldun merupakan salah satu ilmuwan yang paling menonjol. Ibnu Khaldun sering disebut sebagai raksasa intelektual paling terkemuka di dunia. Ia bukan saja Bapak sosiologi tetapi juga Bapak ilmu Ekonomi, karena banyak teori ekonominya yang jauh mendahului Adam Smith dan Ricardo. Artinya, ia lebih dari tiga abad mendahului para pemikir Barat modern tersebut. Muhammad Hilmi Murad secara khusus telah menulis sebuah karya ilmiah berjudul Abul Iqtishad : Ibnu Khaldun. Artinya Bapak Ekonomi : Ibnu Khaldun.(1962) Dalam tulisan tersebut Ibnu Khaldun dibuktikannya secara ilmiah sebagai penggagas pertama ilmu ekonomi secara empiris. Karya tersebut disampaikannya pada Simposium tentang Ibnu Khaldun di Mesir 1978.
Sebelum Ibnu Khaldun, kajian-kajian ekonomi di dunia Barat masih bersifat normatif, adakalanya dikaji dari perspektif hukum, moral dan adapula dari perspektif filsafat. Karya-karya tentang ekonomi oleh para imuwan Barat, seperti ilmuwan Yunani dan zaman Scholastic bercorak tidak ilmiah, karena pemikir zaman pertengahan tersebut memasukkan kajian ekonomi dalam kajian moral dan hukum.
Sedangkan Ibnu Khaldun mengkaji problem ekonomi masyarakat dan negara secara empiris. Ia menjelaskan fenomena ekonomi secara aktual. Muhammad Nejatullah Ash-Shiddiqy, menuliskan poin-poin penting dari materi kajian Ibnu Khaldun tentang ekonomi.
(Ibn Khaldun membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas, termasuk ajaran tentang tata nilai, pembagian kerja, sistem harga, hukum penawaran dan permintaan, konsumsi dan produksi, uang, pembentukan modal, pertumbuhan penduduk, makro ekonomi dari pajak dan pengeluaran publik, daur perdagangan, pertanian, indusrtri dan perdagangan, hak milik dan kemakmuran, dan sebagainya. Ia juga membahas berbagai tahapan yang dilewati masyarakat dalam perkembangan ekonominya. Kita juga menemukan paham dasar yang menjelma dalam kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya berjenjang mundur,).
Sejalan dengan Shiddiqy Boulokia dalam tulisannya Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist”, menuturkan :
(Ibn Khaldun telah menemukan sejumlah besar ide dan pemikiran ekonomi fundamental, beberapa abad sebelum kelahiran ”resminya” (di Eropa). Ia menemukan keutamaan dan kebutuhan suatu pembagian kerja sebelum ditemukan Smith dan prinsip tentang nilai kerja sebelum Ricardo. Ia telah mengolah suatu teori tentang kependudukan sebelum Malthus dan mendesak akan peranan negara di dalam perekonomian sebelum Keynes. Bahkan lebih dari itu, Ibn Khaldun telah menggunakan konsepsi-konsepsi ini untuk membangun suatu sistem dinamis yang mudah dipahami di mana mekanisme ekonomi telah mengarahkan kegiatan ekonomi kepada fluktuasi jangka panjang…)”
Lafter, penasehat economi president Ronald Reagan, yang menemukan teori Laffter Curve, berterus terang bahwa ia mengambil konsep Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun mengajukan obat resesi ekonomi, yaitu mengecilkan pajak dan meningkatkan pengeluaran (ekspor) pemerintah. Pemerintah adalah pasar terbesar dan ibu dari semua pasar dalam hal besarnya pendapatan dan penerimaannya. Jika pasar pemerintah mengalami penurunan, maka adalah wajar jika pasar yang lainpun akan ikut turun, bahkan dalam agregate yang cukup besar.
S.Colosia berkata dalam bukunya, Constribution A L’Etude D’Ibnu Khaldaun Revue Do Monde Musulman, sebagaimana dikutip Ibrahim Ath-Thahawi, mengatakan, ”Apabila pendapat-pendapat Ibnu Khaldun tentang kehidupan sosial menjadikannya sebagai pionir ilmu filsafat sejarah, maka pemahamannya terhadap peranan kerja, kepemilikan dan upah, menjadikannya sebagai pionir ilmuwan ekonomi modern .(1974, hlm.477)
Oleh karena besarnya sumbangan Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi, maka Boulakia mengatakan, “Sangat bisa dipertanggung jawabkan jika kita menyebut Ibnu Khaldun sebagai salah seorang Bapak ilmu ekonomi.”[1] Shiddiqi juga menyimpulkan bahwa Ibn Khaldun secara tepat dapat disebut sebagai ahli ekonomi Islam terbesar (Ibnu Khaldun has rightly been hailed as the greatest economist of Islam)(Shiddiqy, hlm. 260)
Sehubungan dengan itu, maka tidak mengherankan jika banyak ilmuwan terkemuka kontemporer yang meneliti dan membahas pemikiran Ibnu Khaldun, khususnya dalam bidang ekonomi. Doktor Ezzat menulis disertasi tentang Ibnu Khaldun berjudul Production, Distribution and Exchange in Khaldun’s Writing dan Nasha’t menulis “al-Fikr al-iqtisadi fi muqaddimat Ibn Khaldun (Economic Though in the Prolegomena of Ibn Khaldun).. Selain itu kita masih memiliki kontribusi kajian yang berlimpah tentang Ibnu Khaldun. Ini menunjukkan kebesaran dan kepeloporan Ibnu Khaldun sebagai intelektual terkemuka yang telah merumuskan pemikiran-pemikiran briliyan tentang ekonomi. Rosenthal misalnya telah menulis karya Ibn Khaldun the Muqaddimah : An Introduction to History, Spengler menulis buku Economic Thought of Islam: Ibn Khaldun, Boulakia menulis Ibn Khaldun: A Fourteenth Century Economist, Ahmad Ali menulis Economics of Ibn Khaldun-A Selection, Ibn al Sabil menulis Islami ishtirakiyat fi’l Islam, Abdul Qadir Ibn Khaldun ke ma’ashi khayalat”, (Economic Views of Ibn Khaldun), Rifa’at menulis Ma’ashiyat par Ibn Khaldun ke Khalayat” (Ibn Khaldun’s Views on Economics) Somogyi menulis buku Economic Theory in the Classical Arabic Literature, Tahawi al-iqtisad al-islami madhhaban wa nizaman wa dirasah muqaranh.(Islamic Economics-a School of Thought and a System, a Comparative Study), T.B. Irving menulis Ibn Khaldun on Agriculture”, Abdul Sattar menulis buku Ibn Khaldun’s Contribution to Economic Thought” in: Contemporary Aspects of Economic and Social Thingking in Islam.
Penutup
Paparan di atas menunjukkan bahwa tak disangsikan lagi Ibnu Khaldun adalah Bapak ekonomi yang sesungguhnya. Dia bukan hanya Bapak ekonomi Islam, tapi Bapak ekonomi dunia. Dengan demikian, sesungguhnya beliaulah yang lebih layak disebut Bapak ekonomi dibanding Adam Smith yang diklaim Barat sebagai Bapak ekonomi melalui buku The Wealth of Nation.. Karena itu sejarah ekonomi perlu diluruskan kembali agar ummat Islam tidak sesat dalam memahami sejarah intelektual ummat Islam. Tulisan ini tidak bisa menguraikan pemikiran Ibnu Khaldun secarfa detail, karena ruang yang terbatas dan lagi pula pemikirannya terlalu ilmiah dan teknis jika dipaparkan di sini. Teori ekonomi Ibnu Khaldun secara detail lebih cocok jika dimuat dalam journal atau buku.
kembalilaah....
kamu surga dunia ku
peluh akan menusuk sejuk ke kulitku
kamu pangkuanku
ketika aku rapuh
letih perih tak berdaya
kamulah segalanya
kamulah orangnya
memang tak ada yang lain
namun semua tak mempengaruhi akidahku
aku mencintaimu agar aku mencintai lebih Penciptaku
kamu penuntunku
karena kamu yang pertama
kuingin kau kembali lagi disini
seperti dulu
lelah sudah aku menanti
lelah sudah aku sendiri
bantu aku
150909
peluh akan menusuk sejuk ke kulitku
kamu pangkuanku
ketika aku rapuh
letih perih tak berdaya
kamulah segalanya
kamulah orangnya
memang tak ada yang lain
namun semua tak mempengaruhi akidahku
aku mencintaimu agar aku mencintai lebih Penciptaku
kamu penuntunku
karena kamu yang pertama
ASAL MULA ROKOK
Apakah anda perokok? Kalo iya, apakah anda sudah mengetahui bagaimana rokok ini bermula di Indonesia. Sekedar untuk mengingatkan atau paling tidak mengetahui sejarah rokok di IndonesiaDari segi bahan, rokok mempunyai beberapa istilah. Yang dimaksud dengan rokok atau sigaret adalah terbuat dari daun tembakau, dan kretek adalah rokok dengan aroma dan rasa cengkeh.
Jadi rokok kretek adalah rokok yang dibuat dari daun tembakau dan mempunyai campuran aroma dan rasa cengkeh. Masyarakat Jawa sebagai perokok pertama, juga mengenal istilah rokok putih, sebutan untuk rokok tanpa cengkeh ( Joglosemar, 2003 )
Ada pula istilah rokok klobot yang terbuat dari daun jagung kering yang diisi dengan daun tembakau murni dan cengkeh.
Haji Jamhari diyakini sebagai pencipta rokok kretek dan mempopulerkannya pada sekitar tahun 1880. Rokok kretek buatannya sangat ampuh sebagai obat dengan racikan khas cengkeh dan tembakau. Haji Jamhari meninggal dunia pada tahun 1890, ketika sejumlah warga Kudus mulai mengikuti jejaknya membuat dan menjual rokok kretek, yang waktu itu masih dibungkus daun jagung kering dan disebut rokok klobot sesuai istilahnya dari dulu sampai sekarang.
Adalah M Nitisemito yang juga dipercaya sebagai penemu dari rokok kretek ( Joglo Semar , 2003 ) M Nitisemito berasal dari Kudus, sekitar 50 km arah timur Semarang, Jawa Tengah.
Sekitar tahun 1906, Nitisemito menderita batuk dan asma yang tak kunjung sembuh. Dikarenakan keputusasaan dalam menghadapi sakitnya, ia mencampur tembakau dicampur dengan cengkeh yang telah digiling dan dibungkus dengan daun jagung kering yang kemudian disebutnya sebagai rokok klobot.
Nitisemito pun merasa sehat setelah merokok klobot tersebut dan bermaksud menularkan kebiasaannya tersebut secara luas kepada masyarakat.
Terlepas dari siapa yang menemukan rokok kretek untuk pertamakalinya, M Nitisemito adalah orang pertama yang memperdagangkan rokok kretek dengan kemasan dan diberi merek.
Sebelumnya, Nitisemito hanyalah seorang priyayi yang senang merokok klobot sekaligus sebagai pedagang tembakau. Perkenalannya dengan dunia usaha rokok berawal dari pertemuannya dengan Nasilah, yang seorang pembuat dan penjual rokok klobot. Para pelanggannya adalah para buruh, penjaja, atau pedagang kaki lima dan sais dokar yang ada disekitar rumahnya.
Jalinan kerjasama antara Nitisemito dan Nasilah yang kemudian menjadi suami istri inilah merupakan titik balik sejarah industrialisasi rokok kretek di Indonesia. Dibawah bendera perusahaannya, NV Bal Tiga, Nitisemito menjual rokok kretek tersebut dengan merk Bal Tiga yang bermoto : “Djangan Loepa Saja Poenja Nama”.
Inilah rokok kretek pertama di Indonesia yang dicetak dengan baik dan menggunakan merk. Namun nasib perusahaan Nitisemito tak semulus perkembangan rokok kretek ciptaannya. Perusahaannya mengalami bangkrut pada tahun 1953, disebabkan karena ketidak mampuannya bersaing dengan pesaing yang semakin banyak menyusul tumbuh pesatnya industri rokok kretek ( Joglosemar, 2003 )
Selain Bal Tiga, tercatat merek lain yang muncul hampir bersamaan di Kudus. Pada tahun 1913 berdirilah perusahaan rokok Goenoeng dan Klapa yang didirikan oleh M Atmowijoyo.
Namun M Atmowijoyo tidak mengubah usahanya menjadi sebuah industri seperti halnya yang dilakukan oleh M Nitisemito. Hingga saat ini, perusahaan yang memproduksi merek Goenoeng dan Klapa masih memproduksi rokok klobot yang dibuat dengan tangan dan diikat dengan tali rami
Sejarah juga mencatat sejumlah perusahaan yang mengikuti jejak Nitisemito mendirikan industri rokok. Perusahaan rokok tersebut antara lain Nojorono yang didirikan tahun 1932.
Nojorono dibangun oleh Tjoa Kang Hay dan dua kakaknya yaitu Tan Tjiep Siang dan Tan Kong Ping dengan nama perusahaan Trio. Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah Astrokoro, 555, dan Kaki Tiga.
Beberapa waktu kemudian Tjoa Kang Hay meninggalkan perusahaan Trio untuk kemudian bekerjasama dengan pengusaha dari Kudus yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay untuk mendirikan perusahaan Nojorono. Produk yang masih terkenal sampai saat ini adalah Minak Djinggo
Perkembangan pabrik rokok kretek pun lebih banyak berkembang di pulau Jawa.
Tercatat beberapa pabrik rokok besar di pulau Jawa misalnya Djambu Bol yang didirikan tahun 1937 oleh Haji Roesjdi Ma’roef, Sukun, Jarum di Jawa Tengah serta Bentoel, Gudang Garam, dan Sampurna di Jawa Timur
Termasuk beberapa pabrik kecil lainnya misalnya Menara di Solo, Retjo Pentoeng di Kediri, atau Pompa di Semarang
Hal ini menunjukkan bahwa rokok merupakan lahan usaha yang berkembang pesat dan menjanjikan dalam bidang perekonomian, baik bagi pengusaha, maupun bagi pemerintah dengan pendapatan dari pajaknya .
Langganan:
Postingan (Atom)